GenPI.co Banten - Saat ini banyak orang yang mengaku mengidap Obsessive Complusive Disorder (OCD). Tapi, benarkah orang yang mengaku tersebut benar-benar OCD?
Seorang pengidap OCD akan mengalami gelisah, cemas, khawatir, takut dan mentuntut melakukan hal yang sama berulang kali.
Tujuan dari mereka melakukan ini adalah agar keinginan dalam pikiran mereka terpenuhi.
Orang yang mengalami OCD kemungkinan disebabkan karena masalah stres yang berat, ada faktor turunan atau genetik serta kecelakaan psikologis dari masa lalu.
Lalu, untuk membedakan orang yang benar-benar OCD dengan yang sekedar pura-pura OCD adalah sebagai berikut:
Penderita OCD merasa perlu mencuci tangannya berulang-ulang karena dia merasa apa yang dia cuci tersebut tidak bersih.
Gejala ini adalah yang paling banyak dirasakan oleh penderita OCD. Mereka takut kalau tidak bersih dalam mencuci tangan akan terkontaminasi bakteri, kuman, atau kotoran.
Oleh karena itu, penderita OCD akan memenuhi kecemasan mereka dengan cara mencuci dan membersihkan segala prabotan di rumah.
Gejala berikutnya seorang yang menderita OCD adalah menyerang penderita untuk terus memeriksa sesuatu secara berulang.
Contoh paling sering ditemui adalah mengecek kunci rumah berkali-kali padahal sudah dimasukkan kantong atau tas. Mereka merasa ada sesuatu yang bahaya di luar sana dan mengancam.
Gejala ini adalah mengalami fokus dalam mengatur segala sesuatu secara beruntutan, rapi, simetris.
Penderita gejala ini tidak senang jika barangnya disentuh orang lain.
Hoarding juga merupakan gejala OCD di mana pelakunya kerap mengumpulkan barang bekas yang ditemukan.
Orang yang mengumpulkan barang bekas ini berpikir bila barang yang mereka pungut tersebut dapat dimanfaatkan di lain hari. (Hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News