6 Bentuk Kekerasan dalam Hubungan, Putus Aja Deh

12 Oktober 2021 02:00

GenPI.co Banten - Sudah menikah selama bertahun-tahun pun tidak dapat jadi pembenaran untuk melakukan kekerasan terhadap pasangan. Terlebih jika hubungan Anda hanya sekedar pacaran.

Kekerasan di dalam hubungan sangat besar bahayanya. Karena kekerasan dapat menjadi trauma berkepanjangan di dalam hidup seseorang.

Jika Anda mengalami kekerasan di dalam hubungan, sudah semestinya Anda keluar dari situasi tersebut dan mencari hubungan lain yang lebih sehat.

BACA JUGA:  Lansia Sering Kurang Tidur, Ternyata Berbahaya

Berikut adalah jenis-jenis kekerasan di dalam hubungan pacaran yang sering terjadi:

1. Kekerasan fisik

BACA JUGA:  Waspadai 5 Efek Aromaterapi, Ternyata Mengejutkan

Mengacu dari Journal of Interpersonal Violence, didapatkan 95% responden mengalami kekerasan emosional dan 30% lainnya mengalami kekerasn fisik.

Kekerasan fisik kerap terjadi pada saat pertengkaran. Kekerasan fisik bisa berupa memukul, menjambak, menampar dan mencoba menyakiti pasangan dengan senjata.

BACA JUGA:  5 Ciri Pasangan Suka Mengatur, Waspadai Nomor 5

Jika anda mengalami hal tersebut, sebaiknya segera mengakhiri hubungan.

Jika Anda mendapat ancaman, laporkan pasangan Anda kepada pihak berwajib.

2. Olok-olok dan caci maki

Selain kekerasan fisik, olok-olok dan caci maki juga masuk ke dalam kekerasan dalam hubungan.

Kerkerasan secara emosional semacam ini bisa berupa cacian dengan kata-kata yang tidak sepantasnya.

Meski tidak mengakibatkan luka fisik, kekerasan emosional semacam ini dapat meningkatkan risiko depresi.

3. Pelampiasan emosi pada lingkungan sekitar

Bentuk kekerasan lainnya adalah kekerasan yang tidak langsung terjadi pada Anda.

Jika pasangan sedang kesal lalu ia mulai marah-marah di depan Anda dan memukul-mukul tembok atau membanting barang-barang, juga dapat dikategorikan sebagai kekerasan hubungan.

Tidak seharusnya Anda mendapatkan pemandangan orang marah-marah meski kemarahan berlebihan tersebut bukan ditujukan kepada Anda.

4. Posesif

Ketika rasa saling percaya sudah mulai luntur dan pasangan mulai bersikap posesif kepada Anda, maka segeralah mengakhiri hubungan.

Sikap posesif yang berlebihan juga masuk dalam kategori kekerasan hubungan.

Posesif adalah salah satu ciri hubungan yang kurang sehat karena di dalam hubungan tersebut sudah tidak ada lagi saling percaya.

5. Tidak memberi ruang atau privasi

Posesif yang berlebihan dapat berujung pada perilaku yang berlebihan, yakni tidak memberi ruang gerak pada Anda untuk sendiri.

Jika pasangan mulai memisahkan Anda dari ruang-ruang sosial seperti keluarga dan teman, maka segeralah mengevaluasi hubungan Anda.

Meski pasangan Anda berdalih sikapnya didasari atas rasa tidak ingin kehilangan, tetap tidak dapat dibenarkan.

6. Mudah terpancing emosi

Jika semua hal dapat jadi penyebap pertengkaran, berarti tandanya hubungan kalian sudah tidak sehat dan harus segera diakhiri.

Meski pertengkaran adalah hal yang biasa terjadi di dalam hubungan, namun jika segalanya menjadi serba salah dan selalu memancing emosinya, maka hubungan tersebut sudah tidak sehat. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN