GenPI.co Banten - Minum air setelah makan memang dianjurkan. Selain itu, minum setelah makan memang telah jadi kebiasaan sejak dulu sehingga tidak enak kalau tidak dilakukan.
Meski demikian, ternyata ada hal-hal yang harus diketahui dalam hal minum setelah makan.
Berikut aturan minum air putih setelah makan yang benar:
Umumnya respon awal yang dilakukan orang setelah makan adalah buru-buru mencari air putih usai minum pedas karena ada rasa panas di dalam tenggorokan.
Pada makanan pedas yang diambil dari cabai, lada, paprika atau merica mengandung senyawa capsaisin.
Senyawa inilah yang membuat tenggorokan terasa panas. Tapi, mengapa tidak boleh langsung minum air putih saat usai makan pedas.
Usai makan pedas, reseptor rasa sakit pada lidah memicu tubuh mengikat molekul capsaicin.
Reaksi itu adalah cara lidah menyampaikan sinyal ke otak bila Anda mengonsumsi makanan yang mengandung racun dan bahaya untuk tubuh.
Di sisi lain capsaisin mengandung molekul nonpolar dan hanya dapat larut dengan molekul serupa lainnya.
Sementara air memiliki molekul polar, oleh karena itu air tidak punya efek pendingin untuk tubuh yang sedang kepedasan.
Jika ada rasa terlalu pedas di lidah, cobalah untuk mengonsumsi susu atau minuman yang rasanya asam seperti jus jeruk atau perasan lemon.
Minuman inilah yang dapat menghilangkan pedas di mulut.
Minum airu putih yang baik adalah sebelum dan saat makan. Minum air putih dapat mendukung kelancaran pencernaan dan menghasilkan hidrasi yang optimal.
Mengunyah adalah kelenjar ludah untuk memproduksi air liur yang mengandung enzim pemecah makanan.
Minum pada saat makan dapat membantu mendorong makanan ke kerongkongan hingga masuk ke perut.
Meminum air putih setelah makan akan membantu memecah makanan, membuatnya lebih mudah untuk mengalir ke kerongkongan dan masuk ke perut.
Kebanyakan orang percaya bila minum setelah makan dapat mengganggu pencernaan, padahal minum saat makan dapat membantu pencernaan. (Hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News