GenPI.co Banten - Bukan hanya narkoba yang bisa bikin kecanduan, alkohol juga punya efek yang sama. Bagi sebagian orang, sindroma putus alkohol dapat berakibat fatal dan kematian.
Sindroma putus alkohol umumnya terjadi pada orang yang sudah bertahun-tahun mengonsumsi alkohol.
Efek putus alkohol dapat terasa enam jam setelah berhenti minum. Ciri-ciri orang mengalami sindroma putus alkohol bisa dilihat dari gejala yang terjadi.
Berikut gejala putus alkohol yang terjadi pada sebagian orang:
Gejala ringan putus alkohol ditandai dengan insomnia, menggigil, kecemasan ringan, sakit perut, sakit kepala, berkeringat, jantung berdebar dan ingin mengonsumsi alkohol lagi.
Gejala ini tidak hilang dalam waktu 24 – 48 jam dari munculnya gejala.
Gejala putus alkohol juga dapat ditandai dengan kejang-kejang. Biasanya orang yang sampai mengalami gejala ini adalah orang yang sudah puluhan tahun mengonsumsi alkohol.
Bila sudah seperti ini diperlukan konsumsi obat atau penanganan medis.
Selain kejang, pada sebagian orang juga kerap mengalami halusinasi. Gejala ini dapat terjadi setelah 24 jam tidak mengonsumsi alkohol sama sekali.
Gejala ini mempengaruhi pengelihatan dan pendengaran. Setelah 48 jam, putus alkohol akan mengalami gejala delirium tremens.
Gejala ini muncul setelah 48 jam tidak mengonsumsi alkohol. Sebanyak lima persen orang mengalami DT.
DT merupakan kondisi ketika seseorang mulai berhalusinasi dan mengalami disorientasi yang disertai dengan beberapa tanda fisik sepeti peningkatan detak jantung dan tekanan darah serta panas tubuh.
Gejala ini bisa dibilang cukup serius karena penderitanya dapat mengalami gagal jantung.
Gejala putus alkohol akan bertambah parah apabila orang tersebut benar-benar berhenti mengonsumsi alkohol sejak muncul gejala ringan.
Sindroma putus alkohol semakin bertambah parah setiap episode sesuai dengan lamanya orang tersebut putus alkohol.
Oleh karena itu, hendaknya mulai mengurangi hingga benar-bernar berhenti mengonsumsi alkohol agar tidak semakin bertambah parah.
Jika sudah mengalami halusinasi dan kejang, ada baiknya untuk segera berobat agar tekanan darah, suhu dan detak jantung dapat terpantau dengan baik.
Karena, orang yang telah berhalusinasi perlu diberikan obat penenang agar tidak bertambah parah.
Kesembuhan sindroma putus alkohol sangat bergantung pada seberapa parah kerusakan dan fungsi tubuh untuk beradaptasi kembali sehingga benar-benar berhenti mengonsumsi alkohol. (Hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News