GenPI.co Banten - Jahe lebih sering disebut sebagai bumbu masakan. Berdasarkan penelitian, manfaat jahe untuk kesehatan sangatlah banyak dan telah terbukti meminalisasi risiko penyakit serius.
Rempah yang disebut dengan nama Zingiber officinale Rosc. Digunakan sebagai rempah penyedap makanan. Banyak yang memanfaatkan bumbu ini sebagai obat tradisional.
Bahkan bumbu masakan ini digunakan sebagai bahan makanan sekaligus pengobatan alternatif di Cina, India hingga Timur Tengah.
Setiap 100 gram jahe mengandung air, energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, tembaga, karoten, seng, thiamine, riboflavin, niasin dan vitamin C.
Berikut manfaat jahe untuk kesehatan tubuh:
Air jahe dapat mengurangi rasa mual pada ibu hamil dan orang yang sedang mengalami efek samping kemoterapi.
Jahe berpotensi untuk meningkatkan pergerakan makanan melalui saluran cerna dan memblokir reseptor serotonin di lapisan usus.
Jahe mengandung gingerol, shogaol, dan paradol. Bahan aktif tersebut dapat menjadi senyawa antibakteri. Segala sesuatu yang dapat menginfeksi akan tumbang dengan manfaat jahe.
Rempah ini juga efektif melawan bakteri mulut yang menyebabkan gingivitis dan periodontitis.
Penyakit ini terjadi akibat plak yang mengundang bakteri untuk berkembang sehingga dapat mengakibatkan infeksi.
Selain itu, periodontitis adalah infeksi serius yang merusak jaringan lunak dan menghancurkan tulang penopang gigi.
Jahe disebut sebagai makanan yang kaya antioksidan yang berupa gingerol. Makanan ini membantu mengurangi stress oksidatif atau stres karena efek radikal bebas.
Kondisi stres oksidatif tersebut dapat mengakibatkan penyakit kronis seperti kanker dan penyakit alzheimer.
Konsumsi rempah ini bisa meningkatkan antioksidan sehingga dapat melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas.
Di dalam jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition menyebutkan ekstrak jahe membantu mengurangi berat badan.
Studi lainnya menyebutkan, penurunan berat bedan juga dapat terjadi pada Wanita yang mengonsumsi jahe sebanyak 12 gram selama 12 minggu.
Penurunan berat badan ini dilakukan untuk mempertahankan berat badan ideal dan menghindari obesitas. Konsumsi jahe juga dapat meningkatkan jumlah pembakaran kalori yang dibakar oleh tubuh .
Orang yang menderita peradangan atau nyeri sendi kaku dapat mengonsumsi jahe. Karena rempah yang menghangatkan ini bermanfaat dalam mengurangi kelumpuhan.
Berdasarkan studi dalam jurnal Osteoarthritis and Cartilage menyebutkan, konsumsi 500 mg jahe setiap hari selama 3-12 minggu menyebutkan, konsumsi jahe dapat mengurangi peradangan sendi.
Kadar gula darah pada tubuh juga dapat distabilkan dengan mengonsumsi jahe.
“Jahe mengurangi enzim yang memecah karbohidrat sehingga membantu tubuh memetabolisme glukosa,” ujar Candace O’Neill, seorang ahli diet pada tim Cleveland Clinic.
Senyawa gingerol juga dapat mendorong otot menyerap glukosa sehingga tubuh tidak perlu memproduksi insulin ekstra.
Insulin diproduksi tubuh untuk mengatur gula darah agar kadarnya senantiasa normal. Pengidap diabetes tipe dua sering tidak menghasilkan insulin yang cukup sehingga gula darah meningkat di dalam aliran darah.
Manfaat lain yang didapatkan dari mengonsumsi jahe adalah mengurangi rasa nyeri perempuan yang sedang PMS atau sindrom pramenstruasi.
Berdasarakan studi yang dilakukan di The Journal of Alternative and Complementary Medicine perempuan yang mengonsumsi bubuk jahe sebanyak 250 mg terbukti berkurang keluhan nyerinya.
Jahe dapat menurunkan kadar kolestrol di dalam darah. Kadar kolestrol memang dibutuhkan tubuh, tapi dalam jumlah yang berlebih, kolestrol dapat memicu stroke dan sakit jantung.
Untuk mengurangi kolestrol, seseorang dibutuhkan mengonsumsi lima gram bubuk jahe setiap harinya selama tiga bulan. Efek yang didapatkan adalah menurunkan kadar kolestrol jahat sebanyak 17,4 persen. (Hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News