GenPI.co Banten - Pedofil adalah ketertarikan seksual pada anak-anak. Ketertarikan itu biasanya ditujukan kepada anak berusia 13 atau bahkan lebih muda.
Di masyarakat, orang yang memiliki kelainan orientasi seksual ini kerap dikaitkan dengan pelaku kejahatan seksual kepada anak-anak.
Benarkah pedofil selalu memiliki potensi kejahatan? Simak ulasan dari fakta berikut berikut ini!
Ada beberapa kasus yang menyebutkan kekerasan seksual dilakukan oleh seseorang yang pedofil. Meski demikian, tidak semua penjahat seksual adalah pedofil.
Pengidap pedofil memang memiliki hasrat pada anak, tapi dia belum tentu melampiaskan hasratnya pada anak kecil.
Disebutkan beberapa pedofil menahan diri dari hasrat yang ada di dalam dirinya. Di sinilah bedanya antara pedofilia dengan pelaku kekerasan seksual pada anak.
Banyak orang mengira bila pedofilia dapat disembuhkan dengan terapi.
Namun, yang harus diketahui, terapi kejiwaan untuk seorang pedofil hanya mengurangi hasrat seksual untuk melampiaskan tindakannya pada anak-anak.
Terapi dibutuhkan untuk orang dengan risiko tinggi untuk pedofil dan berpotensi menyerang.
Pedofil dapat menyukai orang dewasa, sebaya. Namun, ketertarikan utama seorang pedofil adalah anak kecil.
Banyak seorang pedofil yang telah menikah atau memiliki pasangan seumuran. Namun, hasrat seksual mereka tetap hanya pada anak-anak.
Tidak semua pedofil adalah laki-laki. Ditemukan pula pedofil yang berjenis kelamin perempuan. Meski kasusnya sedikit dan sebanyak pria.
Terkait jumlahnya, sulit untuk mengetahuinya. Namun, dapat dipastikan berapa jumlahnya. (Hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News