4 Kondisi yang Membuat Ibu Hamil Wajib Batalkan Puasa

28 April 2022 18:00

GenPI.co Banten - Ibu hamil memang diperbolehkan untuk berpuasa. Namun, ada kondisi-kondisi tertentu yang membuat ibu hamil harus membatalkan puasanya agar tetap sehat.

Beberapa kondisi yang mengharuskan batal puasa bagi ibu hamil yang harus diperhatikan sebagai berikut:

1. Dehidrasi

Kebutuhan air putih bagi ibu hamil adalah mutlak dan penting untuk mendukung tumbuh kembang kehamilan.

BACA JUGA:  7 Manfaat Berkebun yang Sayang untuk Dilewatkan, Apa Saja?

Oleh karena itu ibu hamil harus memastikan kebutuhannya terpenuhi saat berpuasa.

Jangan sampai dehidrasi saat kehamilan membuat sesuatu yang lebih fatal bagi kesehatan.

BACA JUGA:  5 Manfaat Timun Suri Bagi Kesehatan, Jangan Lewatkan

Dehidrasi parah dapat menyebabkan ibu hamil mengalami syok karena tekanan darah rendah.

Dehidrasi serius dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti air ketuban sedikit yang dapat mengganggu perkembangan janin.

2. Mimisan

BACA JUGA:  Jasa Raharja Manfaatkan Pos Maung Antisipasi Kecelakaan Mudik

Mimisan dapat mengakibatkan kerentanan saat hamil. Perubahan hormone selama kehamilan membuat pembuluh darah hidung melebar hingga mudah pecah dan berdarah.

Mimisan saat hamil tidak menimbulkan bahaya besar, tapi tetap harus diperhatikan jika terjadi saat puasa.

Jika ibu hamil mengalami pendarahan Ibu hamil bisa langsung batal puasanya jika mengalami pendarahan tidak berhenti setelah 30 menit.

Darah mimisan keluar banyak, selain itu sulit bernapas saat mimisan. Menjadi pusing atau lelah seketika setelah mimisan.

Kulit wajah jadi pucat sehabis mimisan. Dada terasa nyeri dan sesak saat mimisan.

3. Pergerakan bayi berkurang

Ibu hamil perlu membatalkan puasanya Ketika tidak merasakan pergerakan janin saat memasuki trismester dua, tepatnya Ketika usia kehamilan mencapai 18-24 minggu.

Janin yang kurang bergerak adanya perubahan gerak bayi menjadi salah satu tanda ada masalah pada janin.

Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk batal puasa bila perubahan gerak pada bayi ini terjadi akibat ibu berpuasa.

Bila jumlah tendangan dan gerakan berkurang saat ibu hamil puasa, ibu hamil boleh atau bahkan diharuskan untuk batal puasa.

Usai membatalkan puasa, lihat kondisi bayi, apabila tanda pergerakan sudah mulai berkurang setelah berbuka puasa.

Jika tidak ada perubahan dalam gerakan bayi, segera hubungi dokter.

4. Ibu dengan kehamilan risiko tinggi

Baby Centre menyebut, puasa dapat menyebabkan kadar gula darah turun dan dehidrasi. Sementara saat berbuka puasa dan sahur, kadar gula darah bisa menjadi terlalu tinggi.

Ibu hamil yang tidak direkomendasikan berpuasa adalah Ketika didiagnosis mengalami preeklampsia atau Riwayat autoimun maupun gangguan tiroid atau mugkin juga diabetes gestasional. (Hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN