Berapa Lama Film Porno Merusak Otak? Pakar: Setengah Detik

29 Oktober 2021 02:00

GenPI.co Banten - Mengakses konten pornografi bukanlah perkara sulit. Berbagai upaya pemerintah memblokir situs-situs porno tidak membuat pecandu konten porno kehilangan akal. Mereka selalu berhasil mencari celah akses konten porno.

Nilai ekonomi dari bisnis konten porno mampu menghasilkan banyak keuntungan bagi produsennya. Jika produsen konten porno ini terus memproduksi secara otomatis ada pasar yang besar di balik bisnis ini. Apa Anda masuk dalam pasar mereka?

Sementera di sisi lain, konsumen konten tersebut tidak sadar bila secara perlahan mereka mengalami berbagai kerugian, baik secara fisik dan mental.

BACA JUGA:  Apakah Kopi Bisa Jadi Candu? Ini Faktanya

Oleh sebab itu, upaya pemblokiran yang dilakukan pemerintah bukan tanpa sebab. Sebut saja beberapa kasus pemerkosaan yang terjadi, sebagian besar termotivasi dari video porno yang mereka tonton.

Apa yang membuat konten porno merusak otak?

BACA JUGA:  Benarkah Kopi Bikin Sakit Ginjal? Pecinta Kopi Wajib Tahu Ini

Beberapa peneliti dari Jerman menemukan, terlalu sering menonton konten porno membuat volume otak di daerah striatum menyusut. Striatum adalah bagian otak yang berkaitan dengan motivasi manusia.

Film porno memiliki efek candu yang luar biasa besar. Hal ini sangat logis jika dilihat dari proses produksi dopamin ketika menonton film porno.

BACA JUGA:  Green Coffee, Manfaatnya Lebih Nendang Dibanding Kopi Biasa

Dopamin di dalam tubuh akan meningkat saat menonton film porno. Peningkatan domapin ini mengakibatkan suasana hati bahagia. Sebaliknya, terlalu sering menonton film porno dapat menurunkan sensitivitas otak terhadap rangsangan seksual.

Inilah yang kemudian membuat orang terus menonton agar dapat terangsang secara seksual. Ironisnya, ketika mereka hendak berhubungan seks, para pecandu akan kehilangan hasrat. Tanpa disadari ia membutuhkan dorongan dopamin yang lebih tinggi lagi hanya agar terangsang dengan pasangan mereka.

Mengacu dari hasil penelitian yang dipublikasikan di JAMA Psychiatry tahun 2014, menonton film porno secara teratur mampu menumpulkan respon terhadap rangsangan seksual dari waktu ke waktu.

Ironis sekali, bukan? Alasan menonton film porno agar terangsang secara seksual, tapi ketika mereka hendak berhubungan seks secara nyata, mereka justru tidak terangsang.

Selain itu, film porno disebut membuat aktivitas seksual penikmatnya cenderung menyimpang dan berbau kekerasan. Pandangan ini mendapatkan legitimasi dari penelitian yang diterbitkan di dalam Psychology Today.

Rangsangan seksual tergerus ketika menonton film porno. Sehingga di kehidupan nyata, ketika rangsangan seksual mereka minim, maka pecandu film porno tersebut terdorong melakukan berbagai hal ekstrim hanya agar mereka lebih terangsang.

Aktivitas seksual mereka menjadi semakin liar karena tidak terangsang hanya dengan hubungan seksual biasa. Jika hal ini dialami oleh generasi muda, tentu saja mereka berpikir dirinya lemah dan frustasi.

Terkait hubungan antara film porno dan kerusakan otak dijawab oleh ahli bedak otak dari AS, Donald Hilton Jr. Ia menemukan fakta bahwa pornografi adalah penyakit yang mengubah fungsi otak.

Perubahan fisiologi terjadi ketika mereka melihat dan memasukkan gambar porno lewat mata ke otaknya. Bahkan Dr Marx Kastelmen menyebut film porno adalah visual cocain atau narkoba lewat mata.

Bagian otak yang rusak saat menonton film porno adalah pre frontal cortex yang membuat seseorang sulit membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu, emosi dan pengambilan keputusan serta peran eksekutif otak sebagai pengendali implus-implus.

Lebih parah dibanding pecandu narkoba

Ada tiga bagian otak yang rusak ketika mengonsumsi narkoba. Namun film porno merusak otak Anda jauh lebih banyak lagi. Disebutkan ada lima bagian otak yang rusak secara cepat ketika menonton film porno.

Kerusakan otak terjadi karena tubuh membentuk protein secara alami dan disebut dengan DeltaFosB. Inilah yang menciptakan perubahan di dalam otak selama perlahan.

Ahli saraf dari Universitas California Dr Gary Lynch mengatakan, otak akan memproses tiap potongan atau gambar porno yang ditangkap oleh mata.

Ia menyebut, setengah detik konten porno yang terlihat di mata membuat kerusakan pada otak. Proses kerusakan itu terjadi tidak butuh waktu lama, tapi hanya sepuluh menit.

Artinya setengah detik menonton film porno, sepuluh menit kemudian perubahan struktural dalam otak terjadi. Inilah alasan mengapa konten porno dapat dikatakan sebagai perusak otak. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN