Bahaya Makanan Ringan Ngeri Juga, Nih! Sumber Penyakit Berbahaya

13 Februari 2022 12:00

GenPI.co Banten - Banyak orang suka makanan ringan. Tidak heran jika makanan ringan punya banyak penggemar dan kerap dijadikan konsumsi wajib ketika sedang santai.

Meski banyak yang tahu bila makanan kemasan seperti ini kurang menyehatkan, namun makanan ini tetap laris dan diburu.

Kebanyakan orang hanya tahu makanan ringan itu tidak sehat. Namun, tidak banyak yang tahu bila makanan ringan digolongkan sebagai ultra-processed food atau highly processed food.

BACA JUGA:  Awas! Inilah Reaksi Otak Anda Ketika Makan Junk Food

Dilansir dari laman Harvard School of Public Health, proses pembuatan makanan ringan melewati proses penambahan garam, gula dan lemak.

Bahkan makanan ringan juga diberikan penambahan zat aditif atau tambahan pangan untuk membuat rasanya enak di lidah.

BACA JUGA:  7 Tips Paten Hindari Rayuan Kenikmatan Junk food Penyebab Kanker

Meski makanan ringan dibuat dari bahan baku yang memiliki kandungan gizi, namun proses penambahan bahan-bahan tersebut membuat gizi, vitamin, serat jadi berkurang.

Guna memenuhi tuntutan standar makanan, maka produsen menambahkan nutrisi serat, vitamin dan mineral sintesis pada makanan ringan.

BACA JUGA:  Ngeri, Nih! Seporsi Junk Food Bikin Kamu Hilang Konsentrasi

Namun, proses tersebut tetap tidak sebanding dengan kebaikan gizi alami dari makanan segar.

Berikut bahaya makanan ringan untuk tubuh:

1. Obesitas

Penyebab makanan ringan banyak disukai orang adalah karena makanan ini diolah sedemikian rupa agar terasa enak atau lezat di lidah.

Proses pengemasannya pun didesain untuk membuat konsumen terangsang untuk membeli makanan ringan dalam jumlah banyak.

Hal inilah yang membuat orang cenderung berlebihan mengonsumsi makanan ringan sehingga membuat obesitas.

Bahkan kandungan makanan ringan menstimulus Anda untuk makan lebih banyak dari kebutuhan tubuh setiap hari.

Makanan ringan dapat menyumbang 57,9 persen kalori harian, di mana 89,7 persennya berasal dari gula tambahan.

2. Diabetes

Kandungan gula yang cukup tinggi baik pada proses pengolahan produk dapapat membuat kadar gula Anda meningkat dengan cukup signifikan.

Pemanis buatan yang ada pada makanan ringan merupakan jenis sirup jagung yang tinggi fruktosa.

Berdasarkan hasil penelitian di University of Southern California telah meneliti hubungan antara diabetes tipe dua dengan konsumsi sirup jagung tinggi fruktosa di 43 negara.

Hasilnya, dapat diketahui bila 20 persen kasus diabetes tipe dua disebabkan karena sirup jagung tinggi fruktosa.

3. Penyakit kardiovaskular

Makanan ringan juga dapat menjadi penyebab penyakit kardiovaskular. Kandungan gula, garam dan lemak yang tinggi membuat pengonsumsinya rawan menderita tekanan darah tinggi.

Kadar lemak yang tinggi pada makanan ringan dapat mengakibatkan kolestrol jahat di dalam tubuh dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

4. Kematian

Siapa sangka makanan olahan dalam kemasan disebut dapat meningkatakan risiko kematian.

Peneliti dari University of Navarra menguji 19.899 orang dewasa berusia rata-rata 38 tahun dan mendapati hasil konsumsi makanan olahan 4 porsi per hari dikaitkan dengan 65% peningkatan risiko penyebab kematian. Risiko kematian meningkat 18 persen setiap porsinya.

5. Paparan zat kimia berbahaya

Makanan ringan memiliki risiko terpapar bahan kimia yang berasal dari kemasan. Bahaya bahan kimia dari kemasan berakibat jangka panjang.

Berdasarkan studi dari Journal of Epidemiology and Community Health pada tahun 2013 menyebutkan, bahan kimia kemasan dapat larut di dalam tubuh.

Bahan-bahan tersebut diketahui dapat memicu kanker. Bahkan kaleng makanan minuman juga dapat larut di dalam makanan. (Hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN