GenPI.co Banten - Tahukah Anda, ada banyak minyak yang dapat digunakan untuk memasak makanan. Minyak canola adalah salah satunya.
Jika dilihat dari asalnya, minyak canola diperoleh dari biji tanaman canola (Brassica Napus) yang mengandung 63 persen lemak tak jenuh tunggal. Minyak ini mengandung asam alfa-linoleat, turunan dari omega-3.
Senyawa tersebut telah dikenal secara luas reputasinya dalam meningkatkan kesehatan jantung. Karena, minyak ini rendah kandungan asam erusat, asam lemak perusak jantung.
Meski begitu, kandungan antioksidan minyak canola tidak sebanyak minyak zaitun karena memalui beragam teknik penyulingan kompleks.
Proses ini yang membuat minyak ini membuat yang tersisa darinya adalah Vitami E dan Vitamin K yang larut dalam lemak.
Lalu, apakah minyak ini baik untuk kesehatan?
Banyak ahli menyebut minyak ini tidak ideal digunakan memasak di suhu tinggi, baik untuk menggoreng atau membakar.
Minyak nabati yang mengandung lemak tak jenuh ini mampu meminimalisasi risiko penyakit jantung.
Namun, di sisi lain, minyak ini tinggi kandungan asam linoleat, turunan asam lemak omega-6 yang ketika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.
Pada suhu tinggi, minyak ini mengalami oksidasi dan bereaksi dengan oksigen. Hasil dari pergulatan itu membuat minyak ini mengandung radikal bebas dan senyawa berbahaya.
Omega-6 dapat menghasilkan senyawa eicosanoids yang memicu peradangan yang dapat memicu penyakit serius seperti depresi, kanker dan jantung.
Minyak canola kurang baik digunakan karena kebanyakan didapatkan melalui rekayasa genetik. Selain itu, minyak ini dilarutkan dengan menggunakan pelarut kimia yang dapat berdampak pada kesehatan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan, minyak canola kurang baik digunakan karena dianggap masih jauh dari kata sehat.
Gunakan minyak kanola organik yang tidak mengandung lemak trans dalam jumlah tinggi, maka mungkin lebih baik untuk dikonsumsi. Sebaiknya Anda mengonsumsi minyak zaitun atau minyak kelapa yang lebih sehat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News