GenPI.co Banten - Seiring dengan potensi bisnis kuliner, semakin menjamur makanan-makanan kekinian yang dikemas dan dibentuk sedemikian rupa sehingga nampak menggugah selera.
Kebanyakan makanan kekinian dibuat dengan semenarik mungkin sehingga makanan tersebut nampak menggugah selera.
Namun, pembuatan makanan tersebut tidak memperhatikan unsur kesehatan, kecuali hanya agar menarik pembeli dan mendapat keuntungan.
Tapi, mengapa makanan kekinian nampak sangat enak padahal makanan tersebut tidak sehat karena banyak mengandung lemak.
Selain mengandung lemak dan kebanyakan terasa nikmat, makanan punya kalori yang tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian di jurnal Physiology dan Behavior menyebut lemak memiliki cita rasa yang khas sehingga banyak diminati.
Penelitian yang sama juga menyebut, makanan dengan kandungan lemak terasa lebih enak dibandingkan dengan yang rendah lemak.
Lemak dalam makanan kekinian
Ada beberapa komponen di dalam lemak yang membuat makanan jadi enak di mana lemak mengubah aroma dan tekstur makanan.
Aroma
Lemak dalam makanan mampu memusatkan rasa dan aroma makanan sehingga membuat Anda lebih peka pada rasa makanan.
Lemak memiliki zat kimia yang dapat dilepaskan oleh panas masakan sehingga menimbulkan aroma yang bisa Anda cium dan makanan tersebut pasti dibaca dalam otak sebagai makanan lezat.
Tekstur makanan
Makanan berlemak memiliki tekstur yang khas. Contohnya adalah keju yang dapat meleleh di mulut. Ada semacam sensasi menyenangkan di mulut.
Lemak juga menyatukan rasa garam dan bumbu lain dalam makanan jadi lebih merata dan terasa.
Lemak dalam makanan membuat Anda kenyang lebih cepat, karena mampu memberikan energi pada tubuh lebih banyak. Nah, pada akhirnya otak akan mengeluarkan hormon yang membuat Anda merasa puas setelah makan.
Rasa puas ini meninggalkan kesan menyenangkan setelah makan. Hal inilah yang membuat Anda lebih menyukai makanan seperti martabak, bakso, junk food dan banyak makana berlemak lainnya. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News