3 Bahaya Bersembunyi di Balik Makanan Cepat Saji

18 Oktober 2021 08:00

GenPI.co Banten - Hampir semua orang kota tahu dampak negatif mengonsumsi makanan cepat saji. Tapi, apakah mereka akan menghentikan kebiasaan buruk mereka?

Ada sebagian orang menyukai makanan cepat saji karena sifatnya yang praktis. Ada orang yang biasa-biasa saja dan tidak terlalu kecanduan. Kemudian ada juga yang benar-benar menyukai makanannya.

Meski banyak orang tahu sering mengonsumsi makanan cepat saji adalah kebiaasan buruk dan berdampak pada kesehatan. Tapi tidak banyak dari mereka yang tahu dampak buruknya secara spesifik.

BACA JUGA:  Waduh, Ini Risiko Terlalu Banyak Makan Ikan Asin

Agar lebih memahami dampak buruk makanan cepat saji, simak ulasan berikut:

1. Memunculkan masalah pernapasan

BACA JUGA:  Yakin Ingin Mencampur Kopi dengan Gula? Simak Ulasan Berikut

Makanan cepat saji memiliki kandungan kalori yang melimpah. Jumlah kalori yang cukup tinggi ini dapat menimbulkan masalah penambahan berat badan yang cukup drastis.

Tubuh yang memiliki berat badan lebih memiliki risiko sesak napas lebih besar dibandingkan orang yang berat badannya seimbang.

BACA JUGA:  Apakah Kopi Bisa Jadi Candu? Ini Faktanya

Selain mengandung kalori, makanan cepat saji juga kaya dengan lemak. Kelebihan lemak berisiko menekan jantung dan paru. Kandungan lemak yang menekan paru dan jantung dapat dilihat dari rasa sesak napas ketika berjalan dan beraktivitas berat.

Mengutip apa yang disampaikan Healthline, anak yang mengonsumsi makanan cepat saji tiga kali seminggu berisiko asma.

2. Menaikkan kadar gula darah dan tekanan darah

Makanan cepat saji tidak baik bagi kesehatan karena minim serat. Makanan cepat saji hanya memiliki karbohidrat yang sangat mudah dicerna oleh tubuh menjadi glukosa.

Apabila tidak diimbangi dengan olahraga, glukosa akan mengendap di dalam darah dan membuat kadar gula darah meningkat.

Peningkatan gula darah dapat memicu diabetes tipe 2 serta penyakit obesitas akibat glukosa yang berlebihan.

Sedangkan rasa asin yang lekat pada makanan cepat saji mengakibatkan kelebihan garam dan kolestrol. Garam yang melimpah dan kolestrol menimbulkan peningkatan tekanan danrah dan penumpukan plak.

3. Membuat tulang dan gigi keropos

Jumlah karbohidrat yang tinggi dan gula memicu tingkat keasaman di mulut. Zat asam yang terlalu tinggi merusak lapisan pelidung gigi. Jika lapisan ini hilang, bakteri akan lebih mudah mengoyak gigi anda.

Selain itu, efek lain dari makanan cepat saji adalah patah tulang. Seorang yang obesitas berisiko patah tulang karena kepadatan tulang menurun dan semakin rapuh. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN