GenPI.co Banten - Kopi semakin banyak dinikmati oleh masyarakat. Peningkatan peminat kopi bisa dilihat dari jumlah kedai kopi yang mulai menjamur dan juga beragam varian kopi dan inovasi olahan kopi. Salah satu produk yang sedang populer adalah kopi instan jenis white coffee.
Di mata konsumen, kopi ini diklaim lebih ramah di lambung dibanding black coffee. Bahkan banyak yang mengklaim bila white coffee ini lebih sehat dibanding black coffee atau kopi jenis lain.
Sebelum menjawab itu semua, ada baiknya mengetahui sejarah nama white coffee yang begitu dinikmati masyarakat. Istilah white coffee lahir dari warna biji kopi yang pucat dan tidak sehitam kopi pada umumnya. Setelah ditelusuri, ternyata yang membedakan dari jenis adalah metode pengolahan biji kopi membuat white coffee berbeda.
Di Malaysia, kopi jenis ini dibuat dari biji kopi yang digiling bersama dengan kelapa sawit, margarin, atau minyak zaitun. Kopi lanta disajikan dengan air panas dan ditambah susu kental manis.
Batrista akan menggunakan Teknik menarik kopi untuk proses mendinginkan. Selain itu rasanya juga akan menyatu dan memunculkan buih-buih alami. Jika pernah melihat, cara menarik white coffee ini sama saat membuat teh tarik atau kopi Aceh.
Produk white coffee dalam bentuk bubuk instan saat ini sudah bisa ditemui karena banyak beredar luas di pasaran, baik warung atau supermarket. Anda bisa langsung menyeduh dengan air panas tanpa harus m=melakukan proses menarik atau ditambah susu.
Lantas benarkah white coffee lebih aman bagi lambung dan sistem pencernaan, utamanya bagi mereka yang sensitif terhadap kopi. Ya, kopi jenis ini disebut-sebut aman untuk lambung karena kandungan kafein lebih sedikit dibandingkan kopi jenis lain.
Ketika melakukan proses penggilingan, biji kopi diolah dengan suhu yang rendah karena kandungan kafein dalam kopi yang sudah digiling akan tersisa sedikit. Sehingga rasanya menjadi jadi tidak begitu asam termasuk jauh lebih lembut dibanding jenis kopi lain.
Namun demikian, kandungan rendah kafein bukan jaminan kopi menjadi lebih sehat, lho. Sebab, jenis kopi ini diolah dengan campuran minyak kelapa sawit, margarin, atau minyak zaitun yang akhirnya menjadi memiliki kandungan lemak jenuh dan tak jenuh yang lebih banyak dari kopi biasanya.
Susu yang ditambahkan pada kopi justru akan meningkatkan konsumsi lemak. Bagi Anda yang sedang melakukan program diet, ada baiknya membatasi minum white coffee untuk mencegah kolesterol naik.
Campuran di dalam white coffee instan juga perlu diwaspadai untuk menghindari gangguan seperti; metabolisme, nafsu makan sulit dikendalikan, dan gula darah naik hingga kencing manis. Batasi paling banyak dua cangkir sehari. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News