Hancur Karena Hanya Dianggap Teman? Begini Cara Sikapi Friendzone

17 Desember 2021 08:00

GenPI.co Banten - Friendzone dalam kebudayaan populer adalah sebuah tempat imajiner di mana dalam persahabatan dua insan, utamanya dari pria, merasa usaha pendekatannya dipermainkan.

Terkadang sang pria telah memperjuangkan sahabatnya dengan berbagai cara, mulai dari berkorban banyak hal dan sialnya sang perempuan pun tahu bila apa yang dilakukan si pria itu jelas pengorbanan lebih dari teman.

Namun, bukannya terbalas apa yang diberikan sang pria, sang perempuan justru tetap abai pada segala macam bentuk perhatian yang diberikan sang pria. Pihak perempuan mengingkari isi hatinya dan menganggap apa yang diberikan pria hanya kebaikan sahabat. 

BACA JUGA:  Pria Tukang Selingkuh Memiliki IQ Rendah? Ini Kata Psikolog

Kejadian seperti inilah yang membuat pria yang terjebak di dalam friendzone merasa diperalat, dimanfaatkan, merasa segala hal yang ia perbuat itu percuma. 

Jika ditarik ke belakang untuk dilihat dari perspektif biologis yang paling purba, hubungan friendzone harus dibenturkan pada pengibaratan manusia sebagai mamalia. Hal ini membuat prioritas utama hidup di bumi adalah berkembang biak. Dari sini dapat dipahami bila wanita akan sibuk mencari pasangan hidupnya. 

BACA JUGA:  Terapkan Tips Ini, Dijamin PDKT Aman dan Gak Kena Ghosting

Banyak studi yang menyatakan, pria punya hasrat lebih kuat dan punya naluri untuk bercinta dengan orang-orang yang ada di sekitar mereka. Nah, ini bisa jadi teman, sahabat atau bahkan orang yang baru dikenal sekalipun.

Banyak pria mengakui bila merka tertarik secara seksual untuk mengencani dan mendapatkan petualangan seks dari teman-teman wanita yang mereka kenal.

BACA JUGA:  3 Cara Jitu Menghindari Friendzone, Wajib Coba

Sebaliknya, wanita merasa dalam hal memilih perlu selektif dan lebih sabar. Kesabaran perempuan dalam memilih pasangan tidak lepas dari kapasitas sistem reproduksinya yang hanya memprouksi sel telur optimal hanya di saat-saat tertentu saja dan memiliki kadaluarsa. Namun tidak demikian untuk pria, kaum Adam terlahir untuk mampu menghasilkan jutaan sel sperma dalam sekejap.

Maka dari itu, arti friendzone dari segi biologis manusia dapat maknai sebagai upaya selektif dan kehati-hatian perempuan dalam memilih jodoh agar tidak membuang-buang keberhasilan reproduksi keturunan mereka. Sementara pria secara alami berkompetisi antar satu sama lain untuk menunjukkan kejantanan dan kemampuan seksualnya.

Pada umumnya kaum pria juga cenderung melebih-lebihkan reaksi teman wanita mereka sebagai suatu respons ketertarikan seksual dari umpan yang mereka lempar sehingga terjadi salah paham antar keduanya.

Ini karena secara genetik pria menghadapi risiko kehilangan kesempatan bereproduksi jika mereka tidak mengambil keuntungan dari berbagai peluang reproduksi.

Kecocokan antardua pihak merupakan alasan utama ketika mereka mulai mencari teman hidup. Seseorang Anda anggap berpotensi sebagai pasangan karena merasa ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan seseorang.

Anda mersa nyaman dan senang dengan kehadiran orang tersebut ketika kita bergaul dengan mereka. Kesamaan dan chemistry antara individu ini penting ketika mengembangkan pertemanan yang kuat.

Akan tetapi, kualitas-kualitas ini juga Anda cari tidak hanya untuk menemukan jodoh. Chemistry juga tidak kalah penting untuk pertemanan. Ini mungkin yang membuat beberapa orang merasa bahwa pertemanan mereka pantas untuk berlanjut ke tingkat yang lebih romantis dengan alasan kenyamanan.

Daya Tarik pria dan wanita yang berkembang dalam pertemanan lintas gender bisa timbul dari efek paparan berulang. Dalam dunia psikologi, fenomena ini merupakan efek ketika seseorang sudah sangat terbiasa berada dekat dengan orang lain dalam jangka waktu panjang dan berulang.

Selanjutnya mulai menurunkan kewaspadaan dirinya dari waktu ke waktu. Dinding keteguhan hati mereka mulai runtuh dan akan mulai menyukai orang tersebut. Ini merupakan hal yang normal dan terjadi pada setiap orang.

Pakar kesehatan mental asal Brisbane, Windfried Sedhoff, mengatakan bahwa lawan jenis Anda sudah dapat memenuhi segala ekspektasi. Hasrat yang Anda miliki soal hubungan romantis ini dapat mencegah terjadinya hubungan pertemanan platonis yang murni dan bermakna.

Pada dasarnya, pria dan wanita menjadi teman sejati. Hanya saja, kadang dorongan naluriah manusia untuk bereproduksi menghalangi kemulusan persahabatan Anda berdua. Namun, daya tarik seksual hanyalah sebatas daya tarik, bukan berarti perlu ditindaklanjuti. Maka menjadi hal wajar untuk menganggap sahabat Anda menarik secara fisik dan seksual.

Sebuah hubungan antardua insan baik romantis atau nonromantis, terlepas dan segala kebutuhan manusiawi, tidak melibatkan; kontrak, transaksi, sistem imbalan, atau hal semacam itu.

Seseorang yang bersikap baik terhadap teman lawan jenisnya tidak berarti otomatis menjadikan mereka memenuhi syarat Anda sebagai jodoh sehidup semati. Atau menjadikan Anda layak mendapatkan kesempatan untuk mengarungi hubungan romantis bersamanya. (hellosehat

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN