Baru Tahu, Tidak Semua Minyak Baik untuk Memasak, Simak

16 Desember 2021 19:00

GenPI.co Banten - Tahukah Anda jika bahwa tidak semua minyak cukup sehat digunakan untuk memasak.

Meski minyak merupakan salah satu sumber lemak yang kaya manfaat, akan tetapi terdapat beberapa jenis minyak yang sebaiknya dibatasi karena dapat mengganggu kesehatan.

Berikut ini lima jenis minyak yang perlu dibatasi dan sebaiknya tidak digunakan untuk memasak:

BACA JUGA:  10 Rekomendasi Minyak Zaitun yang Bikin Masakanmu Spesial

Minyak terhidrogenasi

Lemak cair (minyak) yang diubah menjadi lemak padat dengan menambahkan hydrogen disebut dengan hidrogensi.

BACA JUGA:  Benarkah Minyak Zaitun Aman Dipakai Memasak Berulang Kali? Simak

Proses tersebut menghasilkan produk berupa minyak terhidrogenasi parsial yang sering kali dikenal sebagai lemak trans.

Minyak yang biasa ditemukan pada junk food ini tidak sehat saat digunakan untuk memasak karena akan menyebabkan beberapa penyakit jika dikonsumsi berlebih.

BACA JUGA:  Minyak Buah Ini Mampu Obati Luka di Kulit Penderita Diabetes

Beberapa diantaranya adalah meningkatkan kolesterol jahat dan memicu pembentukan plak yang menyumbat pembuluh darah.

Minyak kelapa (coconut oil)

Minyak kelapa masih menjadi favorit digunakan untuk memasak. Kendati tak sepenuhnya berdampak buruk bagi kesehatan, namun minyak jenis ini mengandung asam lemak rantai menengah yang sulit diubah menjadi simpanan energi.

Kepala bagian gizi di Pritikin Longevity Center di Amerika Serikat, Kimberly Gomer, MS, RD, menyarankan bagi pemilik kolesterol normal, konsumsi minyak kelapa tetap diperbolehkan tapi perlu dibatasi.

Sementara bagi para penderita kolesterol tinggi untuk menghindari minyak kelapa.

Minyak sawit (palm oil)

Meski minyak sawit mengandung berbagai manfaat bagi kesehatan otak, akan tetapi lemak jenuhnya yang tinggi menjadikan minyak ini tidak cukup sehat untuk dimasak.

Utamanya bagi Anda yang mengidap penyakit stroke, kolesterol tinggi, dan jantung.

Penelitian yang dimuat pada jurnal Lipid Health and Disease menyebut mengonsumsi minyak sawit dapat meningkatkan kolesterol jahat.

Selain itu, kolesterol yang memiliki partikel besar ini dapat memicu pembentukan plak leboh cepat pada pembuluh darah.

Minyak dari lemak hewani

Dibanding lemak trans, minyak dari lemak hewani bisa menjadi pilihan yang baik. Namun demikian, minyak hewani memiliki lemak jenuh hingga 40 persen.

Lemak jenuh yang juga terdapat pada minyak sawit ini dapat menurunkan kolesterol baik dan meningkatkan kolesterol jahat.

Jika dikonsumsi berlebihan akan menyumbat pembuluh darah dan membentuk plak kolesterol.

Minyak sayur

Produk minyak yang terbuat dari campuran beberapa minyak lain biasanya dikenal dengan istilah minyak sayur.

Lantaran belum diketahui secara pasti kandungannya,minyak ini masih menjadi perdebatan apakah mengandung lemak jenuh atau tak jenuh.

Bisa saja minyak tertentu yang terkandung dalam minyak sayur memiliki titik asap yang rendah.

Pemahaman singkatnya, pada suhu yang lebih rendah minyak jenis ini mudah terbakar yang berarti akan meningkatkan risiko kanker. (hellosehat

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN