Kesepian Meningkatkan Risiko Kematian, Segera Lakukan Cara Ini

16 Desember 2021 04:00

GenPI.co Banten - Semua orang sepertinya pernah merasakan kesepian. Namun siapa sangka jika kesepian yang berlebih dan berlarut ternyata dapat memengaruhi kesehatan tubuh, lho.

Maka dari itu, Anda harus pintar-pintar mencari solusi untuk mengatasi kesepian yang berisiko merugikan diri sendiri.

Berikut tips ampuh mengatasi kesepian:

BACA JUGA:  6 Cara Efektif Mengatasi Rasa Kesepian Saat Anda Depresi

Jujurlah pada diri sendiri

Secara naluriah, sebagian besar orang akan mencoba lari dari kesepian. Mereka menyangkal jika dirinya kesepian dan mencoba mengalihkannya dengan kesibukan, seperti; menonton TV, tidur seharian, bermain gym.

BACA JUGA:  Obat Penenang Bukan Solusi Depresi! Nah, Coba Cara Alami Berikut

Padahal menyibukkan diri dengan aktivitas sebagai pelarian sebenarnya tidak akan berhasil dilakukan. Meski berhasil, namun hanya sesaat dan itu bukan merupakan solusi jangka panjang.

Jika Anda terus menerus mencoba lari dan menyangkal, maka kekosongan yang Anda rasakan justru akan semakin menembus relung hati terdalam.

BACA JUGA:  Alergi Kacang Kedelai? Jangan Cemas, Atasi dengan Cara Ini

Penerimaan dan refleksi diri seperti dalam studi yang ditulis Ami Rokach, merupakan salah satu cara mengubah dampak negatif kesepian menjadi sesuatu yang lebih positif.

Anda bisa merefleksikan agar bisa mengatasi kesepian diantaranya adalah dengan mengetahui penyebab Anda merasa kesepian.

Misalkan karena orang-orang di sekitar Anda tampak sedang bahagia sekali dan punya kesibukan masing-masing, sementara Anda sedang merasa terpuruk.

Anda juga bisa mencari tahu situasi atau waktu seperti apa yang biasanya memicu rasa kesepian. Misalnya saat Anda pulang dari kampus atau kantor dan tidak ada orang yang menyambut.

Dari sini Anda bisa belajar memperbaiki pandangan Anda terhadap hidup dan perlahan mengusir rasa kesepian dalam hati.

Sadarilah bahwa kesepian itu bisa dilawan

Perasaan menyakitkan, menakutkan, dan kehampaan menjadi tanda Anda merasa kesepian. Otak dirancang untuk memperhatikan perasaan sakit, bahaya, menakutkan dan menyakitkan.

Maka saat Anda merasa sendirian, otak mengirimkan sinyal yang membuatnya mendominasi perasaan Anda.

Pada dasarnya, kesepian adalah kondisi emosi yang sebenarnya muncul dari dalam diri berdasarkan persepsi Anda sendiri.

Jangan menunggu hingga keadaan membaik dengan sendirinya. Namun kesepian tersebut harus dilawan.

Buat rencana untuk melawan kesepian

Ketika Anda telah menyadari dan menerima segala hal tentang kesepian yang dialami, saat Anda membuat rencana untuk mengatasinya.

Anda bisa mengobati dengan cara sederhana. Misalnya duduk santai bersama ibu Anda sambil minum teh dan mengobrol soal kekhawatiran dan kegalauan Anda saat ini.

Guna mengusir kesepian, Anda mungkin membutuhkan waktu berkualitas bersama tanpa gangguan sama sekali meskipun setiap hari bertemu anggota keluarga.

Jika orang-orang terdekat tidak mendung, Anda bisa bergabung di sebuah komunitas baru atau mengikuti kursus keterampilan agar bisa bertemu orang-orang baru.

Rawat binatang peliharaan

Memelihara hewan menurut beberapa penelitian mampu menjadi teman yang menyenangkan untuk para penyendiri.

Sebagai contoh, memelihara seekor anjing dapat membantu seseorang mengurangi risiko kematian dini bagi orang yang hidup sendirian.

Nah, orang-orang yang hidup sendirian ini merupakan kelompok orang yang paling berisiko mengalami kesepian. Bahkan sampai berujung pada masalah kesehatan tertentu.

Beberapa studi menyebutkan pemilik hewan peliharaan memiliki keterampilan sosial dan komunikasi yang lebih baik.

Termasuk bagi orang dewasa dan orang tua, merawat hewan peliharaan mengalami penurunan depresi dan mengalami perbaikan fungsi kognitif dalam waktu delapan minggu sejak awal percobaan.

Batasi penggunaan media sosial

Studi yang dirilis di American Journal of Preventive Medicine mengemukakan bahwa pengguna media sosial (Medsos) sebenarnya membuat Anda merasa lebih kesepian.

Mesos menciptakan kesan seolah Anda menjalin relasi, tetapi sebenarnya justru sebaliknya.

Seorang psikolog sosial Sherry Turkle dalam buku Alone Together berpendapat adanya hiperkoneksivitas melalui media sosial yang membuat seseorang menjadi lebih terasing satu sama lain dalam kehidupan nyata.

Sementara Helena Backlund Wasling dari State University of New York Upstate Medical University di Sycaruse berpendapat kontak langsung dan tatap muka jauh lebih baik dilakukan.

Dibanding kontak di media sosial karena pada dasarnya manusia butuh sentuhan fisik agar merasa terhibur dan terhubung. (hellosehat

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN