GenPI.co Banten - Tidak hanya saat sedih, orang akan menangis saat mereka merasa marah atau sedang merasa frustasi. Hal semacam ini bukan hanya dialami oleh wanita saja.
Pria pun mengalami hal yang serupa ketika merasa emosinya sudah tidak terbendung lagi.
Sejatinya, menangis merupakan reaksi yang biasa muncul saat seseorang sedang merasa sedih. Bahkan saat pertama kali lahir di dunia, Anda yang masih bayi pun menangis dan hal itu terbawa hingga dewasa.
Tidak hanya manusia, ternyata hewan juga bisa meneteskan air mata. Reaksi ini merupakan salah satu bagian dari fungsi mata yang berjalan dengan normal.
Kendati beberapa laporan mengatakan hewan menangis karena emosional, tetapi hanya manusia yang sering menangis karena didasari atas perasaan sedih atau emosi lainnya.
Biasanya, seseorang akan meluapkan dengan tangisan ketika sedang marah atau frustasi. Ya, mereka akan menitikkan air mata karena tidak memiliki tenaga untuk berteriak atau membentak.
Seorang profesor psikologi dan ilmu saraf di Univetsity of Maryland, Robert R. Provine, Ph.D mengatakan, menangis tidak bisa serta merta menjadi pertanda yang menentukan perasaan seseorang.
Karena menangis tidak hanya ditujukan saat marah atau merasakan emosi negatif, namun juga bisa terjadi saat melihat sesuatu yang indah dan menyentuh.
Namun nahasnya, adakalanya orang menangis dengan tujuan yang manipulatif. Anda bisa saja menangis demi mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan atau sedang terpojok dan tidak ingin disalahkan.
Sehingga ada orang-orang tertentu yang menangis hanya demi memantik simpati dan memperoleh dukungan emosional dari orang lain.
Sebuah studi melaporkan jika terdapat tujuan yang ingin dicapai seseorang ketika mereka menangis yang dikaji dengan dua fungsi, yaitu intrapersonal dan interpersonal.
Dijelaskan bahwa fungsi intrapersonal yakni menangis dianggap sebagai tindakan untuk menenangkan diri dari luapan emosi yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Sementara fungsi interpersonal adalah menangis dianggap sebagai bentuk komunikasi nonverbal yang bertujuan untuk mendapatkan perhatian atau bantuan dari seseorang.
Akan tetapi, pada dasarnya, menangis merupakan cara manusia melepas semua emosi yang intens saat mereka tidak tahu bagaimana mengekspresikannya dengan cara lain, termasuk amarah.
Dalam kajian ilmiah, ketika sedang marah, hormone stres pada diri Anda akan mengalami peningkatan yang diikuti naiknya detak jantung dan tegangnya otot serta saraf dalam tubuh. Inilah yang membuat Anda sering merasa sesak dan sulit bernafas ketika sedang marah.
Namun demikian, menangis akan membantu Anda mengendalikan amarah dan emosinya. Dimana, perilaku ini merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk menenangkan diri.
Ya, dengan menangis tubuh akan memaksa seseorang untuk bernafas lebih dalam agar detak jantung lebih lambat dan rasa sesak di dada dapat berkurang. Sementara hormon dan zat-zat lain yang dapat memicu stres dikeluarkan lewat air mata.
Meski menangis merupakan hal wajar, akan tetapi untuk beberapa orang terkadang malah menjadikannya merasa lebih buruk usai menangis. Bisa karena malu atau takut akan penilaian orang-orang di sekitarnya
Jika Anda ingin menghindari kebiasaan menangis saat marah, ada baiknya mencoba menghindari atau menjauh dari situasi yang sekiranya akan memicu tangisan. Anda juga bisa mencari gambar atau video yang membuat Anda tertawa.
Berlatih Teknik pernapasan juga bisa dilakukan untuk membantu Anda merasa lebih tenang. Termasuk mengurangi perasaan-perasaan yang memicu stres secara keseluruhan.
Ketika Anda mulai ingin menangis, cobalah menarik nafas dalam-dalam. Tahan selama beberapa detik dan hembuskan perlahan.
Jika air mata sudah terasa akan keluar, arahkan kepala sedikit ke atas untuk menahan air mata agar tidak menetes ke pipi. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News