Awas! Inilah Reaksi Otak Anda Ketika Makan Junk Food

13 Desember 2021 11:00

GenPI.co Banten - Junkfood dikenal sebagai makanan cepat saji yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Dampak buruk yang ditimbulkan junk food yakni pemicu obesitas, kolesterol tinggi, hipertensi, dan penyakit jantung.

Bahkan, mungkin yang tidak pernah disadari adalah dampak buruk junk food bisa menggerogoti kesehatan otak.

BACA JUGA:  Tips Mudah Kurangi Minyak yang Pada Gorengan

Diketahui, junk food merupakan jenis makanan yang tinggi kandungan gula, lemak, garam, dan minyak.

Kombinasi tersebut masih ditambah wangi makanan dan berbagai paduan rasa yang membuat nikmat menggoyang lidah.

BACA JUGA:  Agar Tak Diincar Kanker, Perhatikan Ini Sebelum Barbeque

Saraf pada lidah kemudian mengirim sinyal untuk merangsang otak memproduksi hormon bahagia dopamin dalam jumlah tinggi.

Seorang ilmuwan di bidang makanan, Steven Witherly mengungkapkan, jika kecanduan junk food bisa dipengaruhi oleh kombinasi sensasi yang berbeda dalam satu kali makan.

BACA JUGA:  3 Bahaya Bersembunyi di Balik Makanan Cepat Saji

Misalnya kombinasi campur aduk krim keju lembut di atas sepotong pizza membuat otak Anda merasakan pengalaman menyenangkan.

Otak kemudian menindaklanjuti dengan memproduksi lebih banyak dopamine yang mengganggu.

Efek membahagiakan ini akan membuat Anda merasa butuh mengulangi makan lagi. Semakin banyak dan semakin lama Anda terbiasa makan junk food akan membuat efek ketagihan semakin kuat.

Witherly menyampaikan, fakta lain jika junk food sering melibatkan bahan-bahan makanan yang bisa ’hilang’ dalam sekejap, seperti saus mayonaise atau lelehan keju mozarela yang mudah meleleh di lidah.

Lantaran lidah mendeteksi bahwa tidak ada lagi makanan dalam mulut, saraf pengecap akan memberi sinyal ke otak bahwa Anda kurang makan atau sedang tidak makan.

Otak akan segera bereaksi dengan memicu pelepasan hormon lapar ghrelin untuk mencegah kelaparan karena otak berpikir Anda kekurangan kalori.

Hal ini yang menyebabkan Anda cenderung makan berlebihan saat sedang bersantap makanan cepat saji.

Seseorang yang sehat dan makan junk food selama lima hari berturut-turut akan mengalami penurunan fungsi kognitif otak.

Perubahan ini ditandai dengan kurangnya fokus perhatian, kecepatan bertindak, ingatan yang lebih buruk, serta perubahan mood drastis. Studi tersebut dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition pada 2011.

Dopamin dosis tinggi di dalam otal yang dihasilkan setelah makan junk food akan menghambat kerja hippocampus dan menyebabkan peradangan.

Hippocampus adalah tempat pembentukan dan penyimpanan memori jangka panjang.

Makanan tinggi gula dan lemak juga dapat menurunkan fungsi sinaps otak yang bertanggung jawab untuk pembelajaran dan kemampuan mengingat.

Termasuk mengganggu aktivitas peptida otak yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BNFD) dimana membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan mencegah kerusakan sel otak. (hellosehat

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN