Ternyata Pola Pikir Ini yang Membuat Anda Jadi Workaholic

13 Desember 2021 08:00

GenPI.co Banten - Pecandu kerja atau workaholic di kota besar adalah hal yang lumrah. Seseorang dapat menjadi workaholic ketika ada pola pikir yang mendukung hal tersebut. Seorang workaholic cenderung merasa dihargai dan dianggap baik apabila dia menghabiskan banyak waktu untuk bekerja.

Padahal, tanpa disadari bekerja di luar batas normal akan menimbulkan berbagai masalah. Berikut empat pola pikir yang membuat orang gila kerja:

1. Selalu menunggu waktu yang tepat

BACA JUGA:  Waspada! Tanah Longsor di Ponpes Cipendeuy Memakan Korban

Biasanya workaholic sering menunggu waktu tepat mengambil cuti kantor atau beristirahat dari setumpukan tugas, namun ternyata kesempatan tersebut tidak pernah datang. Alih-alih mereka dapat mengambil cuti, mereka justru selalu mendapatkan proyek atau tugas tambahan yang mendorong untuk terus bekerja lebih lama.

Sebagian orang percaya jika beristirahat justru akan semakin menumpuk pekerjaanya. Sementara sisanya takut untuk kehilangan kesempatan emas ketika mereka berhenti bekerja.

BACA JUGA:  Pacar Defensif Parah, Ini Cara Menanganinya

Apabila selama ini Anda terus bekerja karena takut pekerjaan semakin menumpuk, maka sebaiknya cari tahu dulu apa yang benar-benar ingin Anda kejar. Sejatinya selama bisa mengatur waktu, istirahat tidak selalu akan membuat pekerjaan Anda bertambah banyak.

Sementara jika Anda tipe yang takut kehilangan kesempatan emas saat berhenti bekerja, cobalah berpikir bahwa ‘melewatkan beberapa peluang bukanlah sebuah kesalahan yang fatal.’ Tidak apa mundur satu langkah demi sebuah lompatan yang lebih jauh.

BACA JUGA:  Di Usia Pernikahan Ini, Pria dan Wanita Punya Potensi Selingkuh

2. Jika tidak bekerja, karir saya akan hancur

Gila kerja menurut orang dengan sindrom imposter merupakan satu-satunya cara mereka untuk melindungi karirnya dari kehancuran. Sindrom ini adalah kondisi psikologis dimana orang merasa tidak pantas meraih kesuksesan yang telah diraihnya.

Orang dengan sindrom imposter akan merasa waswas. Seolah suatu saat nanti orang-orang akan tahu bahwa dirinya seorang penipu yang tidak berhak mengakui segala prestasi dan keberhasilannya. Inilah yang menyebabkan ia bekerja lebih keras agar tidak dianggap penipu.

Tidak ada salahnya bekerja keras demi mempertahankan kesuksesan karier. Namun, sebuah pemikiran yang keliru jika Anda bekerja terlalu keras sampai-sampai lupa segalanya. Selain terlalu banyak bekerja diartikan tanda ketidakmampuan mengatur waktu, juga dianggap memiliki keterampilan organisasi yang buruk.

3. Percaya lebih produktif dengan lebih banyak pekerjan

Banyak orang berpikiran bahwa mereka adalah orang pilihan yang hebat ketika melakukan sesuatu yang berbahaya. Seperti Anda menyetir mobil sambil bermain sparthpone yang tidak semua bisa dan berani melakukannya.

Dengan pemikiran serupa, orang-orang yang gila kerja berpikir bahwa mereka bisa tetap bekerja produktif meski pekerjaannya benar-benar menumpuk. Padahal, bekerja terlalu lama akan membuat stamina menurun dan memengaruhi produktivitas dalam bekerja

4. Merasa cemas ketika tidak bekerja

Workaholic biasanya akan merasa aneh ketika suatu waktu ia tidak bekerja. Tidak jarang orang yang gila kerja dirundung rasa cemas yang berlebihan. Bahkan, mereka mengartikan rasa cemas ini sebagai tanda bahwa mereka harus terus bekerja yang sebenarnya merupakan pemikiran yang keliru.

Perubahan perilaku dari terlalu banyak bekerja menjadi berhenti bekerja untuk sementara waktu membuat tubuh Anda memunculkan sinyal rasa cemas. Percayalah jika rasa cemas yang muncul saat Anda sedang tidak bekerja sifatnya hanya sementara. Bahkan ini biasa terjadi dan dianggap normal. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN