GenPI.co Banten - Kaum hawa biasanya paling sering menjadi target pelecehan bahkan kekerasan seksual. Pelecehan yang dialami para wanita pun banyak diwarnai dengan ancaman, mulai dengan kekerasan hingga pembunuhan.
Sebenarnya pria atau wanita sama-sama berpeluang menjadi korban pelecehan seksual. Maka, fenomena ini seharusnya tidak bisa dibiarkan. Diperlukan trik atau tindakan sehingga kejadian serupa tidak terulang. Minimal calon korban bisa melakukan perlawanan.
Berikut tips menghadapi pelecehan seksual yang bisa diaplikasikan:
1. Menolak semua permintaan yang tidak biasa
Modus yang biasa dilakukan para pelaku pelecehan seksual adalah dengan menggunakan trik door in the face. Dimana, pelaku akan meminta hal yang lebih besar dahulu dengan harapan korban akan menolaknya seperti meminta untuk bercinta atau berhubungan seksual.
Korban akan dibuat merasa bersalah karena menolak permintaan pelaku. Maka untuk menebus rasa bersalah atau agar pelaku tidak ngambek, korban menawarkan pilihan yang lebih ringan seperti berpelukan atau ciuman.
Guna menghadapi trik door in the face, korban harus berpikir cepat dan menolak semua permintaan yang aneh-aneh. Sebab, semakin lama mempertimbangkan permintaan pelaku, semakin besar peluang dia memanfaatkan rasa bersalah korban.
2. Melawan intimidasi dari pelaku
Intimidasi juga kerap dilakukan untuk memuluskan pelaku dalam melancarkan aksi bejatnya. Tidak hanya verbal dengan ancaman memutus hubungan asmara, tapi pelaku juga bisa melakukan intimidasi secara nonverbal seperti dengan senjata tajam atau benda tumpul.
Cara melawan intimidasi yaitu dengan bersikap tegas. Jangan lupa meminta dukungan dari orang yang Anda percaya karena meningkatkan rasa percaya diri sehingga Anda tidak mudah terintimidasi.
3. Membekali diri dengan pendidikan seksual
Trik berikutnya yaitu pelaku pelecehan seksual akan meyakinkan korban bahwa perbuatannya adalah wajar. Saat menerima perlawanan, pelaku bisa saja melontarkan “ Ah, sama yang lain begini juga nggak masalah!”.
Ini bisa menjadi masalah jika korban tidak memiliki pendidikan seksual yang kuat. Bisa saja korban akan terus memaklumi perbuatan pelaku tanpa menyadari jika dirinya adalah korban pelecehan seksual.
4. Menghindari tempat atau kondisi yang berbahaya
Pelaku pelecehan seksual akan berpura-pura baik seperti memberikan bantuan atau meminta pertolongan dengan harapan korban mau mengikuti keinginannya. Jadi, saat berada di wilayah kekuasaannya, barulah pelaku melancarkan aksinya.
Sejumlah pelaku bahkan akan berbuat lebih nekat lagi dengan menyergap korban secara langsung. Korban yang kadung terjebak akan kesulitan untuk melawan karena ia hanya seorang diri.
Cara terbaik menghadapi pelaku pelecehan dalam situasi seperti ini adalah dengan mencegahnya. Jangan lengah terhadap permintaan tak biasa, sekalipun orang yang memintanya adalah teman Anda.
5. Menolak segala bentuk iming-iming dari pelaku
Sudah sering terjadi aksi kejahatan seperti kasus pelecehan seksual berawal dari iming-iming pelaku terhadap korban. Iming-iming tersebut bisa berupa uang, jabatan, hubungan, hingga sesuatu yang diinginkan korban seperti smartphone atau kendaraan.
Sehingga, korban hanya bisa berharap pelecehan akan berakhir begitu ia memperoleh apa yang dijanjikan pelaku. Sayangnya, pelaku biasanya malah bertindak lebih jauh lagi. Jadi, waspadalah terhadap iming-iming dan janji yang tidak logis. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News