
GenPI.co Banten - Setelah pemerintah daerah membuka pariwisata di Kabupaten Lebak, permintaan kain tenun tradisional dari masyarakat Badui meningkat.
Sebelumnya, permintaan kain tenun Badui sempat menurun akibat pandemi Covid-19.
Jali (65) warga Badui mengungkapkan, permintaan kain tenun bisa mencapai 30 potong per hari.
BACA JUGA: Sanggar Guriang Gelar Festival Tenun Badui, Libatkan Siswa Disabilitas
“Sebelumnya hanya (laku) 10 potong (kain) per pekan,” kata Jali, dikutip dari Antara, Selasa (6/9).
Saat ini, perajin tenun dapat memperoleh penghasilan hingga Rp 5 juta. Sementara sebelumnya hanya mampu meraup Rp 1 juta per pekan.
BACA JUGA: Pasar Tenun Badui Menggeliat, Wow, Sebegini Penghasilan Perajin
Peningkatan permintaan kain tenun Badui menjadi titik balik kebangkitan perajin tenun khas Badui.
Sebagian besar konsumen yang membeli kain tenun Badui berasal dari pasar marketplace seperti Shopee, Akulaku dan media sosial.
BACA JUGA: Mantap! Permukiman Masyarakat Badui Diserbu Wisatawan
Pembeli juga berasal dari konsumen yang datang ke pemukiman Badui di pedalaman Kabupaten Lebak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News