GenPI.co 
Bahkan tak jarang di sepanjang perjalanan harus terhambat karena akses jalan setapak terhalang pohon roboh.
Bekas longsoran tanah yang sempat terjadi juga memperburuk akses jalan.
Secara geografis, curug ini masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
BACA JUGA: Masjid Baitul Arsy Pasir Angin, Dibangun Waliyullah Banten
Jika tak pandai membaca jejak atau jalan setapak, sebaiknya pengunjung mengajak warga sekitar sebagai penunjuk jalan.
Banyak hal bisa dilakukan di destinasi wisata yang masih gratis ini, mulai dari bermain air, berfoto, arung jeram, atau sekedar menikmati suasana.
BACA JUGA: Secuil Kisah Perlawanan Kolonialisme Belanda di Museum Multatuli
Curug ini masih sangat alami dan belum banyak dicemari sampah. Warga sekitar belum ada yang membuka warung di sepanjang jalan menuju curug.
Meski demikian, pengunjung yang membawa makanan sendiri diharap membawa kembali sampah bekas makanan agar keindahan dan kebersihan curug tetap terjaga.
BACA JUGA: Menikmati Keindahan Pulau Umang, Sensasi Pulau Pribadi
Agar selamat sampai ke tempat tujuan, hendaknya menyiapkan obat-obatan ringan, makanan, ponco atau jas hujan dan alas kaki yang cocok untuk aktivitas hiking di pegunungan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
