
GenPI.co Banten - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak mengoptimalkan pemasaran produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara daring yang terkoneksi dengan media sosial.
“Kami mengapresiasi inovasi pelaku UMKM memasarkan produknya secara daring untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN),” kata Kepala Bidang Perdagangan pada Disperindag Ksupaten Lebak Dedi Setiawan, dikutip dari Antara, Kamis (2/12).
Untuk itu, Disperindag Lebak bekerja sama dengan Pemprov Banten dan Kementerian Perdagangan untuk pemasaran produk UMKM agar pelakunya dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi digitalisasi secara daring.
BACA JUGA: Plaza Komoditi Lebak Gelar Fashion Show Produk UMKM
Diharapkan kerja sama ini dapat meningkatkan potensi pelaku UMKM dalam memasarkan produknya di tengah situasi pandemi.
Berdasarkan laporan yang diterima oleh Dedi dari para pelaku UMKM, pendapatan mereka meningkat usai memaksimalkan teknologi atau memasarkan secara daring, termasuk kerajinan Badui pun ikut naik omzetnya.
BACA JUGA: Mantap! Pedagang Gula Semut di Lebak Kebanjiran Permintaan
Beberapa waktu lalu, Kementerian Perdagangan memberikan pelatihan memosting atau mengupload produk UMKM ke media sosial secara daring kepada 80 pelaku UMKM Kabupaten Lebak.
Sementara itu, Kubilang (45) seorang pelaku UMKM warga Badui mengatakan pemasaran secara daring cukup terbantu di tengah pandemi, karena banyak pesanan dari sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Bali.
BACA JUGA: Pasar Tenun Badui Menggeliat, Wow, Sebegini Penghasilan Perajin
Produk UMKM warga Badui di antaranya kain tenun, kain ikat kepala (lomar), pakaian kampret, aneka souvenir, tas koja, madu hingga golok. Adapun, harga bervariasi mulai Rp20 ribu hingga Rp1,2 juta untuk kain sutra.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News