GenPI.co Banten - Jumlah hewan ternak yang terjangkit lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol di Kabupaten Tangerang, Banten, terus bertambah.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Joko Ismadi di Tangerang, Senin (20/2).
Setidaknya jumlah hewan ternak yang terserang LSD bertambah menjadi 30 kasus dari 10 kasus pada akhir 2022.
BACA JUGA: Peternak Sapi dan Kerbau di Banten Diminta Antisipasi Virus LSD
"Ya memang kasus LSD di Kabupaten Tangerang ada penambahan, dan tercatat sejak awal sampai saat ini sudah ada 30 kasus hewan terjangkit penyakit kulit itu," ujarnya.
Kasus tersebut terjadi di dua kecamatan yaitu Tigaraksa dan Solear.
BACA JUGA: Satgas: Jutaan Hewan Dapatkan Vaksin PMK, Sapi Terbanyak
Hingga kini, kasus tersebut meningkat secara masif akibat gigitan serangga, nyamuk, lalat, dan caplak.
"Jadi kita tidak bisa hindari, karena penularannya bisa dari berbagai sektor seperti lalat, nyamuk akibat kandang yang belum bersih. Tapi, bagi kandang yang bersih itu tingkat penularannya sangat sedikit," kata Joko.
BACA JUGA: Begini Cara Pemkab Tangerang Menangani 5 Sapi yang Suspek PMK
Meski demikian, hingga kini belum ada laporan resmi jumlah sapi yang mati akibat virus tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News