Begini Cara Nelayan Penuhi Kebutuhan Jika Tak Melaut, Bikin Haru

Begini Cara Nelayan Penuhi Kebutuhan Jika Tak Melaut, Bikin Haru - GenPI.co BANTEN
Ilustrasi kapal nelayan tradisional yang disandarkan karena tidak melaut akibat cuaca buruk. Foto: Antara.

GenPI.co Banten - Dua pekan lebih tak melaut, nelayan tradisional di sekitar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Panto, Wanasalam, mulai kesulitan dari segi ekonomi.

Satu-satunya solusi yang dimiliki para nelayan tradisional tersebut adalah mengandalkan pinjaman atau utang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Memaksa melaut ketika cuaca buruk seperti ini hasilnya sedikit atau tidak sebanding dengan keselamatan karena ombak tinggi yang dapat menghantam kapal.

BACA JUGA:  Cuaca Buruk! 2 Pekan Nelayan di Kabupaten Lebak Tak Melaut

“Kami sudah biasa jika cuaca buruk mengutang ke juragan pemilik perahu, kata Acun (31), salah seorang nelayan Tradisional, dikutip dari Antara, Sabtu (4/5).

Mereka akan membayar utang setelah mulai melaut dan hasil tangkapan mulai normal.

BACA JUGA:  BPBD Kabupaten Lebak Ingatkan Wisatawan Waspada Gelombang Tinggi

Sementara itu, Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangen, Kabupaten Lebak Ahmad Hadi mengungkapkan, jumlah nelayan di Selatan Lebak sekitar 3.600 orang.

Mereka tidak dapat melaut jika cuaca buruk dan terjadi ombak tinggi di Samudera Hindia. Menurut dia, hanya nelayan berperahu 20 GT yang dapat tetap melaut saat cuaca buruk.

BACA JUGA:  Kemenag Kabupaten Lebak Sosialisasikan Kurikulum Merdeka

Dia membenarkan, populasi ikan akan berkurang drastis saat cuaca buruk dan terjadi gelombang tinggi lebih dari 2,5 meter serta disertai angin kencang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya