GenPI.co Banten - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Provinsi Banten, mengupayakan perluasan pasar pelaku Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) dengan cara menerapkan digitalisasi.
Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Imam Suangsa mengungkapkan, hanya 10 persen dari 117.269 UMKM di wilayahnya yang memasarkan produk secara digital.
Sementara sisanya menerapkan pemasaran produk dengan cara konvensional. Oleh karena itu, pihaknya mengalokasikan anggaran untuk menyelenggarakan pelatihan digitalisasi.
BACA JUGA: Optimistis Ekonomi Naik Pascapandemi, UMKM Diminta Genjot Inovasi
Hal tersebut diungkapkan Imam saat meninjau produksi labeur jahe di Galeri Sentral Lebak (GSL) Rangkasbitung, Lebak, Senin (30/5).
Pelatihan digitalisasi, kata Imam, mencakup broadcasting, bisnis e-commerce, digital content, e-learning dan bisnis afiliasi.
BACA JUGA: Wabup Lebak Minta Perajin Gula Aren Tingkatkan Kualitas Produksi
Begitu juga dengan cara memposting produk UMKM hingga ke aplikasi media sosial dan marketplace Shopee, Lazada, Akulaku, Tokopedia, Bukalapak, Facebook, Instagram Twitter dan YouTube.
“Kami berharap melalui pemasaran digitalisasi dapat mendongkrak omzet pendapatan,” harap Imam, dikutip dari Antara, Senin.
BACA JUGA: Sertifikasi Halal dan Organik Jadi Kunci Sukses Gula Aren Lebak
Menurut dia, jejaring online cukup efektif dalam menjangkau pasar yang lebih luas dan anonim. Cara ini disebut lebih efektif ketimbang mengandalkan pasar konvensional. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News