
GenPI.co Banten - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten membentuk tiga posko terintegrasi untuk pelayanan tanggap darurat bencana.
Posko tersebut dibangun di daerah yang dianggap paling rawan untuk terjadi bencana, di atanranya Kabupaten Tangerang, Lebak, dan Pandeglang.
Posko ini dibentuk untuk penanganan kebencanaan yang berpotensi terjadi di tiga wilayah itu, mengingat jika mengandalkan posko induk, maka lokasi jangkauannya cukup jauh dan memakan waktu lama.
BACA JUGA: Disnaker Lebak Buka Posko Pengaduan THR, Pekerja Boleh Lapor
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana mengatakan, dengan adanya posko terintegrasi maka saat terjadi bencana di tiga daerah itu, Tim BPBD bisa bertindak cepat untuk proses penanganan.
“Karena lokasi posko terintegrasi ini dekat dengan titik-titik lokasi yang berpotensi bencana,” kata Nana, dikutip dari Antara, Kamis (14/4).
Ia mengatakan di Kabupaten Lebak, posko terintegrasi didirikan di Kecamatan Bayah, di Kabupaten Pandeglang di Kecamatan Cimanggu dan di Tangerang di Pasar Kemis atau Cikupa.
“Posko ini beroperasi 24 jam yang dijaga oleh anggota kami. Ketika terjadi bencana, maka akan difungsikan sebagai pusat distribusi bantuan, peralatan, dan lainnya," kata Nana.
Pada tahun ini, kata Nana, posko terintegrasi sistemnya masih menyewa. Ke depan, jika kondisi keuangan mampu, maka bisa dijadikan permanen atau milik sendiri.
"Sambil berjalan kita terus melengkapi peralatan yang dibutuhkan," katanya.
Untuk memaksimalkan SDM yang ada, kata Nana, pihaknya akan memaksimalkan peran Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dan membentuk TRC yang di SK-kan Gubernur Banten untuk tingkat provinsi. (ant)
BACA JUGA: Kecamatan Cipondoh Akan Buka Posko Bencana Banjir
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News