Tulus juga mengatakan bahwa peningkatan kasus HIV/AIDS ini merupakan fenomena gunung es yang terjadi di Tangerang Selatan karena penularan yang sulit dibendung.
Dia menilai, perlu terus ada edukasi ke masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS di masyarakat serta semua pihak yang berisiko tinggi terkena.
Sementara itu, lanjut Tulus, faktor utama bertambahnya pasien HIV/AIDS disebabkan oleh seks bebas. Selain itu juga penggunaan jarum suntik yang bergilir dengan pasien HIV/AIDS memiliki presentase penularan sekitar 30%.
BACA JUGA: Dinkes Kota Tangsel Gelar Vaksin Anak, Targetkan 2.800 Dosis
Sejauh ini, ungkap Tulus, terdapat lima puskesmas dan dua rumah sakit di Kota Tangerang Selatan yang menerima pasien HIV/AIDS, yakni RSUD Tangsel dan Bintaro Premier.
Dia juga mengungkapkan bahwa fasilitas dan uji laboratorium bisa diakses secara gratis menggunakan BPJS, tetapi tidak dengan pemeriksaan penunjangnya.
BACA JUGA: 5 Tempat Nongkong Murah dan Populer di Tangsel Ini Wajib Dicoba
“Kalau ARV-nya kita berikan langsung (gratis), tapi tidak pemeriksaan penunjangnya. Itu kan tiap bulan harus dicek lab, harus dikontrol. Nah itu tidak dicover semua,” ungkapnya. (*)
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News