Bahaya Catfishing Menanti di Balik Aplikasi Jodoh Online

Bahaya Catfishing Menanti di Balik Aplikasi Jodoh Online - GenPI.co BANTEN
Ilustrasi: perempuan sedang berbincang dengan pria yang ditemui di aplikasi jodoh online. Foto: genPI.co

GenPI.co Banten - Dewasa ini, ungkapan ‘jodoh dalam genggaman’ sangat pas dengan kondisi masyarakat dalam menemukan pasangan. Hanya dengan media sosial, situs jodoh atau aplikasi kencan di telepon genggam, Anda bisa bertemu dengan sosok calon jodoh yang dicari-cari selama ini.

Namun dengan kepraktisan ini, bisa jadi Anda akan membayar mahal karena terperangkap dalam modus penipuan. Jika kurang hati-hati, Anda bisa menjadi korban catfishing.

Aksi catfishing ini biasa terjadi dalam kencan online. Mereka tidak muncul dengan identitas asli. Pelaku catfishing kebanyakan mencuri identitas orang lain atau berbohong mengenai asal-usulnya.

BACA JUGA:  Masih Ingin Jalani Hubungan Tanpa Komitmen? Ini Bahayanya

Orang yang melakukan catfishing bisa didasari oleh motif yang berbeda-beda. Ada yang hanya iseng sekadar bermain-main, kurang percaya diri, membalaskan dendam pribadi atau adapula yang ingin memeras harta orang yang berhasil ia perdaya.

Mulanya pelaku akan menguji ketertarikan target pada dirinya dengan bersikap selayaknya orang yang sedang melakukan pendekatan secara romantis. Apabila target memberi respons baik, pelaku kemudian melancarkan tipu muslihatnya.

BACA JUGA:  Ketika Hubunganmu Tak Direstui Orang Tua, Lakukan 5 Cara Ini

Penipuan biasanya diawali dengan meminta hadiah atau perlakuan istimewa terlebih dahulu. Lama kelamaan pelaku akan mengeksploitasi kelemahan target lebih jauh sampai target benar-benar jatuh hati dan bersedia mempertaruhkan apapun untuk dirinya.

Kasus penipuan di internet fenomena catfishing ini sebenarnya bukan lagi hal baru dan telah diwaspadai banyak orang. Namun, ternyata masih banyak orang yang terjebak, terlebih sampai merugi secara materil.

BACA JUGA:  Punya 3 Pacar Tanpa Drama, Berikut Fakta Soal Hubungan Poliamori

ScamWatch mencatat di tahun 2018 Australia menderita kerugian sekitar 25,5 juta dolar dari kasus penipuan berkedok pacar palsu di internet. Jumlah ini terhitung cukup besar melihat total kerugian yang disebabkan oleh kasus penipuan secara umum adalah 100, 7 juta dolar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya