Jumlah Stunting di Kota Tangerang Diapresiasi Komisi IX DPR RI

01 Desember 2021 11:00

GenPI.co Banten - Meski berada di perkotaan dengan kepadatan penduduk yang tinggi, namun angka kasus stunting di Kota Tangerang berada di ambang batas WHO.

Ketua tim rombongan Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena mengapresiasi pencapaian Kota Tangerang.

Menurut dia, angka stunting di Kota Tangerang sudah cukup bagus. Ia berharap pencapaian Kota Tangerang dapat menjadi contoh daerah lain yang memiliki masalah stunting serius.

BACA JUGA:  Ini Cara Disperindagkopukm Perbanyak Eksportir di Kota Tangerang

Ia mengutip Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2018, prevalensi anak Indonesia di bawah usia lima tahun yang mengalami stunting yaitu 30,8 persen atau sekitar 7 juta balita.

“Untuk itulah Komisi IX DPR RI memutuskan untuk melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kota Tangerang untuk membahas secara langsung pelaksanaan program percepatan penurunan stunting sebagai bagian dari pelaksanaan Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021,” kata Melkiades, dikutip dari Antara, Selasa (30/11).

BACA JUGA:  Pasar Kota Tangerang Gelar Road Show Bazar ke-15

Menanggapi apresiasi Komisi IX DPR RI, Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia.

Menurut Sacrudin, kesehatan juga menjadi salah satu bidang prioritas pembangunan bagi Pemerintah Kota Tangerang.

BACA JUGA:  Bantu Tangani Masalah Stunting, RS Sari Asih Ciputat Diapresiasi

“Salah satunya perbaikan gizi, khususnya stunting yang dapat berdampak pada risiko penurunan kemampuan produktif dan kualitas sumber daya manusia, sehingga upaya pencegahan dan penanggulangan stunting pada balita penting untuk dilakukan,” katanya.

Menurut dia, melalui Data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) Kota Tangerang menunjukan angka stunting pada balita di Kota Tangerang sebesar 9,08 persen pada tahun 2021.

“Menurut WHO angka tersebut masih di bawah ambang batas masalah kesehatan masyarakat karena masih di bawah 20 persen jadi masih tergolong rendah, akan tetapi Pemkot Tangerang tetap terus melakukan upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kota Tangerang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sachrudin menjelaskan upaya pencegahan dan penurunan stunting dilakukan melalui aksi intervensi penurunan stunting terintegrasi berupa intervensi spesifik yang dilakukan oleh sektor kesehatan maupun intervensi sensitif yang dilakukan oleh sektor di luar kesehatan.

“Aksi tersebut salah satunya meliputi peningkatan surveilans gizi dan pemantauan pertumbuhan, peningkatan akses dan mutu paket pelayanan kesehatan dan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan balita dan remaja,” kata dia. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN