GenPI.co Banten - Lahan pertanian sawah yang mengalami kekeringan di Kabupaten Tangerang, Banten, bertambah dari 201 hektare menjadi 567 hektare.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat di Tangerang, Jumat (15/9).
Ujat mengungkapkan ratusan hektare lahan yang mengalami kekeringan tersebut berada di level ringan hingga berat.
"Rinciannya, kekeringan ringan 480 hektare, kekeringan sedang 67 hektare, kekeringan berat 20 hektare. Kemudian kekeringan puso 34 hektare," katanya.
Luas lahan pertanian tersebut termasuk ke dalam total lahan di Kabupaten Tangerang dengan 36.202 hektare.
Sementara itu, ratusan hektare lahan pertanian di Kabupaten Tangerang terancam mengalami puso akibat kekeringan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika di Tangerang.
"Yang terancam puso itu ada 201 hektare. Dimana posisi sawahnya kekeringan, sudah tanam tapi belum puso," katanya.
Lahan pertanian tersebut berada di 12 kecamatan seperti Cikupa, Sindang Jaya, Cisoka, Jambe, Tigaraksa, Jayanti, Kresek, Sukamulya, Gunung Kaler, Mekar Baru, Kronjo dan Panongan.
"Itu yang posisinya tanamannya terancam. 15 hektare di Sindang Jaya sudah terkonfirmasi puso. Untuk mencegah dampak yang lebih luas, pihaknya telah menyiapkan skema pencegahan," tuturnya. (Antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News