GenPI.co Banten - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, hanya akan menerapkan kebijakan work from home (WFH) di daerah yang kualitas udaranya buruk.
Hal itu disampaikan Bupati Tangerang, Ahmad Zaki Iskandar di Tangerang, Kamis (17/8).
"WFH nanti bisa diterapkan di daerah yang memungkinkan ketika terjadi polusi yang tinggi," kata Zaki.
Nantinya, pihaknya akan memasang indikator pengukur kualitas udara di sejumlah wilayah Tangerang.
"Di Pusat Pemerintahan Daerah (Puspem) Kabupaten Tangerang kualitas udaranya tidak terlalu buruk karena masih banyak ruang terbuka hijau. Tapi untuk di beberapa daerah yang mungkin nanti kita akan pasang indikator kualitas udara," katanya.
Selain itu, pihaknya sedang merancang regulasi terkait penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi polusi udara.
"Regulasi kendaraan listrik nanti, baik roda empat maupun dua yang mudah-mudahan nanti bisa mengurangi emisi polusi udara di Jabodetabek," katanya.
Menurutnya, seluruh pihak terkait harus melakukan pengendalian demi mengatasi polusi udara di Jabodetabek.
"Jadi ini juga harus dicari sumber utamanya, apakah dari emisi kendaraan bermotor atau industri," katanya.
Selama ini, pihaknya juga sudah berupaya mengatasi masalah polusi udara dengan menambah ruang terbuka hijau seperti di pesisir pantai utara.
"Untuk sementara yang kita lakukan itu dengan menggalangkan penanaman pohon mangrove. Di mana, mangrove ini adalah salah satu yang bisa menyerap karbon dioksida di udara," pungkasnya. (Antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News