GenPI.co Banten - Produksi air bersih di Kota Tangerang, Banten, mengalami penurunan.
Hal itu disampaikan Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Tirta Benteng, Doddi Effendy di Tangerang, Sabtu (22/7).
Berkurangnya produksi air tersebut dikarenakan musim kemarau sehingga debit air di Sungai Cisadane menurun.
"Biasanya, air baku di hulu mencapai 2.5 hingga 3 meter. Namun informasi saat ini hanya mencapai 1.2 meter saja. Maka itu kita lakukan berbagai upaya," tuturnya.
Untuk itu, Tirta Benteng akan melakukan pengerukan sedimentasi dan penyedotan menggunakan mesin khusus.
"Penyedotan air dengan mesin untuk menambah produksi air baku jadi tidak hanya mengandalkan pada intake saja. Begitu juga dengan pengerukan sedimentasi," kata Doddi.
Pihaknya juga sedang melakukan perbaikan pintu air yang rusak bersama Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane.
"Kami juga melakukan konsolidasi bersama dengan BBWS dan pengguna air lainnya untuk perawatan jangka panjang," ujarnya.
Doddi mengimbau warga Kota Tangerang untuk tidak panik karena pihaknya akan terus menambah pasokan air.
“Kami dari Perumda Tirta Benteng pasti terus berupaya bagaimana pasokan air pada pelanggan tidak berkurang atau bahkan berhenti. Jadi, masyarakat Kota Tangerang tidak perlu panik,” katanya.
Dia juga berharap warga untuk menghemat penggunaan air.
Selain itu, warga juga diharapkan memiliki stok air yang cukup selama proses perbaikan Bendungan Pintu Air 10.
“Untuk saat ini, kami mengimbau sementara menghemat penggunaan air dan juga menampung atau stok air selama penanganan kebocoran di Pintu Air 10 berlangsung," ujarnya.
Sebelumnya, empat pintu air di Bendungan Pintu Air 10 mengalami kerusakan.
Akibatnya, produksi air bersih di Kota Tangerang mengalami penurunan. (Antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News