Kebanjiran Orderan, Perajin Mebel Bambu di Lebak Kewalahan

27 Juni 2023 21:00

GenPI.co Banten - Perajin mebel bambu di Kabupaten Lebak, Banten, mulai kewalahan melayani permintaan konsumen dari berbagai daerah.

Hal itu disampaikan Abdurahman (50) seorang perajin mebel di Kabupaten Lebak, Selasa (27/6).

"Kita sekarang kewalahan melayani permintaan konsumen dari berbagai daerah di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat," ujarnya.

BACA JUGA:  KPU Kabupaten Lebak Tetapkan 1.048.643 DPT pada Pemilu 2024

Pria yang sudah menjadi perajin mebel bambu selama 15 tahun itu sudah menyerap 5 tenaga kerja lokal.

Abdurahman menyebut jika harga produksi 1 set mebel bambu yang terdiri dari 2 kursi dan 1 meja senilai Rp 600 ribu.

BACA JUGA:  Tak Ingin Kecolongan, Pemkab Lebak Terus Periksa Kesehatan Hewan Kurban

Saat ini, Abdurahman hanya mampu memproduksi sekitar 20 set per bulan dengan menggunakan peralatan manual.

Dari jumlah tersebut, dia mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp 12 juta.

BACA JUGA:  Kantor Pos Lebak: Distribusi Bantuan Beras Berjalan Lancar

Kebanyakan, konsumen dari wilayah Banten, Bogor, dan Jakarta yang memesan mebel miliknya.

Saat ini, Abdurahman mengaku sedang mengerjakan pesanan 20 set dari Kota Tua Jakarta.

"Kami menggeluti usaha ini dengan memanfaatkan bahan baku tanaman bambu itu," kata dia.

Khaerul Pulungan, seorang perajin mebel bambu dari Pasir Ona, Rangkasbitung, Lebak, mengaku hasil produksi miliknya sudah menembus pasar ekspor sejak 2015.

Kebanyakan, Khaerul mengekspor ke negara-negara Eropa seperti Inggris, Jerman, Italia, Belanda, Perancis dan Portugis.

Usaha yang dirintis sejak 1989 tersebut masih memiliki permintaan pasar ekspor yang cukup tinggi.

Khaerul menjual mebel bambu mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 2,5 juta per unit.

Dirinya memproduksi berbagai mebel bambu seperti kursi sofa, ranjang tidur, rak sepatu, buku-buku juga kursi panjang.

"Semua produksi itu menggunakan bahan baku bambu," katanya.

Saat ini, usahanya tersebut sudah menyerap 100 tenaga kerja yang merupakan warga setempat.

Khaerul memberikan upah para pekerjanya tersebut di atas Rp 2 juta per bulan untuk setiap borongan.

"Kami terus meningkatkan kualitas agar produksi mebel itu bisa diterima pasar dunia," tutupnya. (Antara)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni
mebel bambu   Lebak   Banten   Jakarta   Jawa Barat   Jabar   Bogor   perajin  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN