Diretas Jutaan Kali, Pemkot Tangsel Luncurkan CSIRT

GenPI.co Banten - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan meluncurkan Tangsel Kota Computer Security Insident, Response Team (CSIRT) di pusat pemerintahan Kota Tangerang Selatan (22/11).

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyampaikan, tim akan bertanggung jawab mengamankan data-data yang bersifat digital yang disimpan oleh pemerintah.

“Tangsel memiliki bank data yang sangat besar dan semuanya penting. Karena itu kami membutuhkan tim yang fokus terhadap pengamanan data digital, nah melalui CSIRT ini, diketuai oleh Kadiskominfo Fuad,” ujar Benyamin di laman resminya, Senin (23/11).

BACA JUGA:  Ini Cara BPBD Tangsel Antisipasi Bencana Banjir Akhir Tahun 2021

Ia menuturkan, pengamanan saat ini memang tidak bisa dilakukan di lingkungan masyarakat saja, melainkan di dunia digital. Apalagi berkas yang biasanya disimpan dalam bentuk digital keberadaannya lebih penting dari dokumen manapun.

Kepala Dinas Kominfo Fuad menyepakati hal tersebut, dimana diketahui bahwa dalam satu bulan situs resmi Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, mengalami penyerangan sebanyak ratusan kali.

BACA JUGA:  Pemkot Gelar Tangsel Sejiwa Fest, Suguhkan Pameran UMKM dan Musik

“Bahkan pernah dalam satu bulan, percobaan peretasan hingga jutaan kali,” ujar Fuad.

Menyadari hal tersebut, dirinya bersama anggota tim menetapkan bahwa CSIRT merupakan tim yang sangat dibutuhkan dalam rangka upaya pencegahan peretasan di lingkungan Pemkot Tangsel.

BACA JUGA:  Wah, Pemkot Tangsel Hadirkan Layanan "Ngider Sehat"

CSIRT Tangsel ini sendiri merupakan tim yang diresmikan kedua di seluruh Indonesia sementara pertama di Banten.

Kepala Dinas Kominfo Statistik dan Persandian Provinsi Banten Eneng Nurcahyati berharap seluruh Kabupaten dan Kota lain bisa melakukan hal yang sama seperti Kota Tangsel.

”Terakhir yang kami ketahui, Kabupaten Tangerang juga sedang melakukan persiapan untuk melaunching hal yang sama. Karena itu, kepada Tangsel kami memberikan apresiasi,” ujar dia.

Apresiasi juga diberikan oleh Direktur Keamanan Cyber Pada Badan Cyber dan Sandi Negara Hasto. Menurut dia dokumen digital sama pentingnya dengan dokumen fisik. Karena itu diperlukan perlindungan khusus yang mana bisa dilakukan oleh CSIRT ini. (*)