Warga Badui Dapat Pengobatan Gratis dari Puluhan Dokter

GenPI.co Banten - Masyarakat Badui di Kabupaten Lebak, Banten, mendapat pengobatan gratis dari puluhan dokter.

Hal itu disampaikan Ketua Perhimpunan Kedokteran Wisata Indonesia (Perkedwi) dr. Arius Karman di Lebak, Minggu (4/6).

"Pelaksanaan pengobatan di permukiman masyarakat Badui selama 2 hari (3-4 Juni 2023) berjalan lancar," kata dr. Arius.

BACA JUGA:  Warga Jalani Ritual Kawalu, Kampung Badui Dalam Ditutup Sementara

Pihaknya memfokuskan pelayanan pengobatan di Kampung Nangerang Badui Luar dan Kampung Cikeusik Badui Dalam, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia 2023.

BACA JUGA:  30 Ribu Wisatawan Ditargetkan Hadir Pada Perayaan Seba Badui

Puluhan dokter dari berbagai organisasi seperti Perkedwi, IKAMARS UI, Rumah Sakit UI, IDI, Sahabat Relawan Indonesia (SRI), BKKBN, IHC Pertamedika, dan LOVA Prenagen juga dilibatkan.

Dengan jumlah total 90 orang, tenaga medis tersebut terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat dan apoteker.

BACA JUGA:  Pemprov Banten Terbitkan Perda Desa Adat, Warga Badui Gembira

Mereka melakukan pengambilan data balita, pemeriksaan umum, cek darah rutin, kandungan, gigi, stunting hingga edukasi hidup sehat dan bersih juga pembagian susu, biskuit serta telur bagi balita dan ibu hamil.

"Kegiatan ini merupakan salah satu awal kolaborasi kebaikan untuk kita semua dalam kegiatan bakti sosial bagi warga Badui. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan baksos ini bisa memberikan kebermanfaatan yang luas untuk masyarakat Badui,” kata dr Arius.

Kegiatan tersebut merupakan langkah lanjutan dari kegiatan rutin yang dilakukan Sahabat Relawan Indonesia yang membuka 2 pos kesehatan desa (poskesdes) di 2 titik sekitar Badui.

“Ini merupakan layanan kesehatan yang lebih komprehensif dengan menghadirkan beberapa dokter spesialis dan pengambilan data balita dan ibu hamil untuk tindakan preventif bagi kesehatan warga Badui,” lanjut Arius.

Kegiatan tersebut menjadi awal kolaborasi dengan berbagai lembaga yang peduli dengan kesehatan masyarakat Badui.

"Kita fokus pada stunting serta beberapa penyakit yg cukup tinggi seperti TB, kulit dan lainnya ,” ujar Arius. (Antara)