Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga, Petani Lebak Andalkan Produksi Jagung

08 Juni 2023 11:00

GenPI.co Banten - Para petani di Kabupaten Lebak, Banten, mengandalkan produksi jagung untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Setiawan di Lebak, Minggu (4/6).

Saat ini, para petani dapat menghasilkan uang sekitar Rp 30 juta dari harga jagung senilai Rp 5.000/kilogram.

BACA JUGA:  Cegah Perdagangan Orang, Pemkab Lebak Perketat Pekerja Migran

Karena itu, pihaknya mendorong pengembangan pertanian palawija jenis jagung yang dinilai sangat menguntungkan para petani.

Para petani akan mendapatkan keuntungan Rp 20 juta/musim selama 3 bulan jika pendapatan Rp 30 juta/hektare diakumulasikan dengan biaya produksi senilai Rp 10 juta.

BACA JUGA:  Hadapi Musim Kemarau, Pemkab Lebak Siagakan 220 Pompa Air

"Sebagian besar produksi jagung itu ditampung oleh perusahaan pakan PT Charoen Pokphand, Balaraja Tangerang dan PT Japfa, Serang juga dipasok ke Pasar Rangkasbitung," kata Deni.

Selain itu, ada juga kerja sama dengan perusahaan pakan ternak dari Serang dan Tangerang pada 2010 untuk menampung produksi jagung.

BACA JUGA:  Ada Potensi Kebakaran Saat Kemarau, Warga Lebak Diminta Waspada

Apalagi, harga yang ditawarkan perusahaan tersebut relatif baik dan tidak merugikan para petani.

Alhasil, produksi jagung dengan luas panen 858 hektare mencapai 2.900 ton pipil pada Januari-Mei 2023.

"Kami menargetkan ke depan Lebak sebagai sentra penghasil produksi jagung di Banten," katanya menjelaskan.

Para petani di Lebak mengembangkan pertanian jagung setelah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Banten.

Melalui program padi, jagung, dan kedelai, para petani mendapatkan bantuan benih jagung hibrida dan pupuk bersubsidi.

"Sekarang perguliran ekonomi hasil penjualan hasil produksi jagung di dipastikan miliaran rupiah/tahun,"kata Deni.

Saat ini, para petani menanam jagung dengan sistem tumpang sari di lahan milik perkebunan dan Perum Perhutani.

Sedangkan Gunung Kencana, Leuwidamar, Cileles, Cijaku, Bojongmanik dan Cimarga di Lebak masih menjadi sentra jagung terbesar.

"Kami minta petani setelah panen terus melaksanakan gerakan tanam, sehingga usaha pertanian jagung bisa mengatasi kemiskinan dan pengangguran," tuturnya. (Antara)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni
jagung   petani   Lebak   Banten   Dinas Pertanian   Distan  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN