GenPI.co Banten - Sebanyak 220 pompa air disiagakan untuk menghadapi musim kemarau di Kabupaten Lebak, Banten.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Produksi, Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Setiawan di Lebak, Kamis (1/6).
"Dengan pompa air itu dapat meningkatkan produksi pangan dan tidak gagal panen," kata Deni.
Ratusan pompa air tersebut berada di tangan petani sehingga bisa digunakan menangani kekeringan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau yang cukup panjang akan dimulai awal Juni hingga November 2023.
Saat ini, kekeringan mulai dialami sejumlah areal persawahan di Lebak.
Untuk itu, pihaknya menyiapkan pompa air agar para petani dapat kembali melakukan gerakan tanam.
"Kami minta petani yang memiliki sumber air permukaan, seperti Sungai Ciujung, Ciberang, Cisimeut, Cilangkahan, dan Cimadur dapat dimanfaatkan pompa air untuk menyedot air ke areal persawahan," kata Deni.
Dengan adanya sungai-sungai tersebut menguntungkan para petani karena dapat melakukan pompanisasi.
Para petani sudah melakukan gerakan tanam pada Mei 2023 di lahan seluas 7.500 dari target 15.000 hektare pada Juni 2023.
Sayangnya, musim kemarau sudah masuk pada tanam Juni 2023 dengan potensi kekeringan.
Ditambah, sejumlah lahan persawahan di Lebak masuk ke dalam kategori tadah hujan.
“Dengan penyiagaan pompa air dapat menyelamatkan tanaman padi pada musim kemarau,” katanya. (Antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News