KTT ASEAN Diharapkan Bawa Masuk Investasi ke Kabupaten Lebak

26 Mei 2023 11:00

GenPI.co Banten - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN 2023 baru saja digelar di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 5-11 Mei 2023.

Penyelenggaraan KTT itu pun diharapkan dapat membawa masuknya investasi ke Kabupaten Lebak, Banten, sehingga bisa menyerap tenaga kerja.

Harapan itu disampaikan Asisten Daerah II Sekretaris Pemerintah Kabupaten Lebak, Azis Suhendi di Rangkasbitung, Selasa (23/5).

BACA JUGA:  Disnaker Lebak Kewalahan Layani Meningkatnya Permintaan Kartu Kuning

Menurutnya, penyelenggaraan KTT ASEAN dapat memberikan peluang investasi di Lebak.

Selain itu, Lebak juga memiliki infrastruktur Tol Serang-Panimbang yang melintasi 5 kecamatan.

BACA JUGA:  Sosialisasi Pelayanan Publik, Ombudsman Banten Gandeng MUI Lebak

Sehingga, bisa berdampak terhadap investasi dan meningkatkan daya saing.

Tak hanya itu, lahan seluas 3.000 hektare juga disediakan untuk menjadi Kawasan Industri Terpadu (KIT).

BACA JUGA:  Petani Kabupaten Lebak Masih Andalkan Produksi Palawija

Pihaknya juga mendorong Penanaman Modal Asing (PMA) dapat masuk ke Lebak dari pengembangan kawasan industri tersebut.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi daerah dan penyediaan lapangan kerja akan meningkat dari efek yang cukup besar dari investasi tersebut.

Untuk itu, investasi dari Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura dan Vietnam siap ditampung Pemkab Lebak.

Ditambah, Peraturan Daerah (Perda) tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Berinvestasi sudah dimiliki Pemkab Lebak.

Dalam Perda tersebut, Pihaknya membebaskan pajak daerah dan memudahkan perizinan.

"Kami menjamin investasi di sini aman dan kondusif, karena mendapat perlindungan pemerintah setempat," kata Ajis Suhendi.

Lebak juga dinilai memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa seperti pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata, dan pertambangan yang dapat mendatangkan PMA.

Di samping itu, wilayah Lebak berdekatan dengan pusat Ibu Kota Negara.

Bahkan, memiliki prasarana transportasi seperti jalur kereta api, tol, Pelabuhan Cilegon, dan Bandara Soekarno-Hatta.

Keunggulan lainnya, Lebak juga memiliki jaringan listrik induk di Suralaya Cilegon, Labuan dan dan gardu induk di Cijaku.

Lebak juga punya pasokan air dari Waduk Karian dengan 2 daerah aliran sungai (DAS) Ciliman dan Cidurian.

"Kami berharap pengusaha dari negara-negara ASEAN dapat melakukan investasi di Lebak," kata Ajis.

Pihaknya juga akan memusatkan perusahaan yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan di Kecamatan Cileles yang menjadi KIT.

Wilayah ujung barat Banten tersebut merupakan daerah pertanian, perkebunan, dan penghijauan.

Agar tidak menimbulkan kerusakan alam yang dapat mengakibatkan bencana, pengembangan KIT harus bersinergi dengan lingkungan.

Apalagi, Lebak masuk ke daerah rawan bencana banjir, longsor, gempa, kebakaran hutan, dan lainnya.

Dengan begitu, pihaknya siap menerima investor ASEAN yang ingin membuka industri manufaktur maupun pengelolaan hasil perkebunan, pertanian dan peternakan.

"Kami ingin investor itu yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga memberikan kesejahteraan kepada masyarakat setempat," katanya. (Antara)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni
KTT   ASEAN   Labuan Bajo   NTT   Lebak   Rangkasbitung   investasi  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN