GenPI.co Banten - Para pedagang di pasar tradisional Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengeluh karena omzetnya turun gara-gara harga beras naik.
Salah satu pedagang yang terimbas ialah H Baden. Dia mengakui omzetnya turun 30 persen setelah harga beras naik.
Baden menuturkan saat ini pasokan beras lokal menurun drastis sehingga harus mendatangkan dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Para pembeli pun mengeluhkan kenaikan harga beras. Salah satunya ialah Nisa, warga Rangkasbitung.
Dia menjelaskan harga beras merek Cimanuk naik dari Rp 10 ribu menjadi Rp 11 ribu per kilogram.
Oleh karena itu, dia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak mengendalikan harga beras.
"Kami minta harga beras lokal itu, seperti dua bulan lalu Rp 9.000 per kg," kata Nisa, Jumat (19/5).
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak pun tidak memungkiri harga beras naik.
Pasokan beras lokal yang menurun membuat harga komoditas itu naik Rp 500 hingga Rp 1 ribu di pasar tradisional.
"Kami dalam waktu dekat akan melakukan operasi pasar (OP) beras dengan melibatkan Perum Bulog," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Dedi Setiawan. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News