Pompa Air Rusak, Petani di Lebak Tak Bisa Tanam Padi Saat Kemarau

07 Mei 2023 21:00

GenPI.co Banten - Pompa air di Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Banten, mengalami kerusakan.

Akibatnya, petani di daerah tersebut tidak dapat menanam padi saat musim kemarau tahun ini.

Hal itu disampaikan Ketua Kelompok Tani Suka Bunga, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Ruhyana di Lebak, Kamis (6/5).

BACA JUGA:  Petani di Lebak Lagi Bahagia Karena Hal Ini, Alhamdulillah

"Kami berharap bantuan perbaikan pompa dapat direalisasikan agar petani bisa kembali menanam padi," kata Ruhyana.

Pemerintah daerah sempat memberikan bantuan pompa air pada 2020 untuk mendukung produksi pangan.

BACA JUGA:  Produksi Padi Surplus, Petani di Lebak Ketiban Durian Runtuh

Sayangnya, mesin air tersebut sudah tidak dapat dioperasikan lagi pada 2021.

Pompa air yang biasanya mengairi areal persawahan seluas 80 hektare tersebut mengalami kerusakan.

BACA JUGA:  Kekurangan Pupuk NPK, Distan Banten Minta Petani Pakai Pupuk Organik

Pihaknya sendiri memerlukan dana sekitar Rp 200 juta untuk memperbaiki pompa air tersebut.

Sebab, pihaknya sudah tidak mengoperasikan pompa air berkapasitas 8 inci tersebut sejak 3 tahun terakhir.

Untungnya, curah hujan yang tinggi masih membuat para petani dapat menanam padi.

"Kami bersama 150 anggota petani di sini berharap saat musim kemarau kembali mendapatkan bantuan pompa air," kata Ruhyana.

Padahal Mei 2023 sudah memasuki musim tanam, namun saat ini terjadi kekeringan akibat musim kemarau.

Karena itu, pihaknya akan mencoba menanam benih varietas Situ Bagendit maupun jenis lainnya.

Menurutnya, benih tersebut termasuk dalam kategori benih padi gogo.

Benih tersebut tidak memerlukan banyak air dengan masa tanam hingga panen lebih cepat sekitar 98 hari.

Hal serupa juga dirasakan Udin (60), petani di Blok Sentral Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Udin juga belum dapat menanam bibit padi karena Bendungan Cijoro mengalami kekeringan akibat kemarau.

Dirinya dan para petani lainnya tidak dapat menanam padi di sawah seluas 50 hektare itu.

Pasalnya, mereka tidak memiliki pompa air berkapasitas 8 inci yang dapat menyedot air dari Sungai Ciberang.

"Kami berharap adanya bantuan pompa air sehingga petani pada musim kemarau bisa melakukan gerakan tanam," kata Udin yang juga Ketua Kelompok Tani Blok Sentral Rangkasbitung itu. (Antara)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN