GenPI.co Banten - Sebanyak 1.229 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Tangerang, Banten, menjadi korban banjir.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat di Tangerang, Rabu (15/3).
"Kalau dari data yang yang kita miliki lebih dari 1.229 KK, dan laporannya masih terus berkembang. Dari genangan banjir yang melanda pemukiman, ada beberapa sudah surut," kata Ujat.
Dari 1.229 KK tersebar di 8 kecamatan yaitu Pasar Kemis, Sindang Jaya, Teluknaga, Kelapa Dua, Sepatan, Jayanti, Sukamulya, dan Cikupa.
Pasar Kemis dan Teluknaga menjadi kecamatan yang warganya paling banyak terdampak banjir.
Sebanyak 40 KK di Pasar Kemis terdampak banjir, sedangkan di Desa Tanjung Burung dan Tanjung Pasir terdapat 500 KK.
"Kalau di utara seperti di Teluknaga, ada beberapa faktor seperti tingginya gelombang air laut bisa berpengaruh terhadap surutnya air," katanya.
Saat ini, genangan air di sejumlah wilayah sudah surut.
Namun, sebagian permukiman masih tergenang banjir setinggi 5-50 cm.
"Ketinggian air yang berada di 8 kecamatan itu paling rendah 5 sentimeter-1 meter karena limpahan air sungai yang berdekatan dengan pemukiman warga," ujarnya.
Akibat dari bencana tersebut, sebagian warga memilih untuk mengungsi ke musala setempat.
Sebagian warga lainnya masih bertahan di rumah masing-masing.
"Selain di pasar Kemis, posko secara khusus juga disediakan oleh pemerintah desa, seperti di Desa Teluknaga, ada di rumah lurah seperti di Tanjung Pasir," ucapnya.
BPBD, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang juga sudah menyalurkan bantuan pangan dan obat-obatan serta keperluan lainnya.
"Kami sejauh ini masih terus melakukan pendataan dan pemetaan terkait jumlah korban yang terdampak," tutupnya. (Antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News