GenPI.co Banten - Sebanyak 10 anak di Kabupaten Tangerang, Banten, terinfeksi campak rubella pada 2022.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr Sumihar Sihaloho di Tangerang, Selasa (24/1).
"Sejauh ini dari data tahun 2022 itu ada sebanyak 8 kasus campak dan 2 kasus rubella pada anak," ujarnya
Menurutnya, peningkatan kasus campak tersebut disebabkan oleh menurunnya cakupan imunisasi MR/MMR di Tangerang.
Sebagai langkah pencegahan peningkatan kasus infeksi campak di Tangerang, pihaknya menggencarkan program imunisasi dan pemberian vitamin A kepada anak.
"Upaya saat ini kita terus lakukan sweeping imunisasi dan pemberian vitamin A kepada anak untuk mencegah penyakit campak," ujarnya.
Langkah tersebut merupakan upaya pihaknya meminimalisir terjadinya infeksi virus campak yang bisa menyebabkan gizi buruk dan kebutaan pada mata.
Selain itu, pihaknya juga menginstruksikan rumah sakit dan puskesmas di Tangerang untuk melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) pada suspek.
Rumah sakit dan puskesmas juga diinstruksikan untuk melakukan pelacakan kasus serupa di lingkungan suspek.
"Langkah itu dilakukan agar kasus campak pada anak bisa diantisipasi dengan penanganan yang terpadu sehingga penyebarannya tidak meluas," katanya.
Campak sendiri memiliki gejala demam dan muncul ruam/bintik kemerahan pada anak.
Jika menemukan gejala demikian, orang tua diimbau untuk membawa anak ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Nantinya, pihaknya bisa melakukan penanganan dini terhadap kasus campak.
"Kami juga selalu melakukan promosi kesehatan terkait bagaimana gejala, pengobatan dan pencegahan penularan campak itu," kata dia. (Antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News