GenPI.co Banten - Sebanyak 2.000 pasangan usia subur (PUS) di Kampung Badui Ciboleger, Desa Bojong Menteng, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, mengikuti program keluarga berencana (KB) metode kontrasepsi jangka panjang (MJKP).
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak, Tuti Nurasiah di Lebak, Jumat (20/1).
"Kami mengapresiasi pencapaian pelayanan KB MKJP yang melebihi target," kata Tuti.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sendiri menetapkan target pelayanan KB MKJP periode 17-19 Januari 2023 sebanyak 1.000 peserta PUS.
Dengan tercapainya 2.000 peserta PUS, realisasi pelayanan KB MKJP pun melebihi target.
Mayoritas para peserta melakukan KB MKJP jenis inplan, IUD, dan MOP.
Selain warga Badui, warga di Kecamatan Bojongmanik, Cirenten, dan Muncang juga mengikuti program tersebut.
"Kami patut bersyukur dengan banyaknya peserta KB MKJP warga Badui ini," katanya.
Menurutnya, program KB merupakan kebutuhan penting bagi kaum perempuan di kawasan Badui pedalaman Lebak.
Selain dapat menjaga jarak kelahiran, program KB juga dapat meningkatkan usia harapan hidup (UHH).
Tak hanya itu, program KB juga dapat meminimalkan angka prevalensi stunting pada balita, angka kematian ibu (AKI), dan angka kematian bayi (AKB).
Tuti menilai, meningkatnya kesadaran kaum perempuan Badui tak lepas dari keberhasilan bidan dan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB).
Setiap pekan mereka melakukan edukasi dan sosialisasi manfaat program KB.
Ditunjuknya Kampung Badui Ciboleger sebagai pusat peluncuran program KB MKJP secara serentak di Indonesia juga memudahkan masyarakat Badui menjadi peserta KB.
"Kami mendirikan posko pelayanan KB MKJP di Kampung Badui agar warga adat menjadi peserta KB itu," tutup Tuti. (Antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News