Produksi Beras di Lebak Ditargetkan Capai 400 Ribu Pada 2023

23 Januari 2023 00:00

GenPI.co Banten - Produksi beras di Kabupaten Lebak, Banten, ditargetkan mencapai 400.000 ton.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat di Lebak, Jumat (21/1).

"Kita sudah panen raya padi maka petani harus bergerak cepat melakukan tanam," ujarnya.

BACA JUGA:  Buang 2 Mayat di Kebun Karet, 4 Pelaku Ditangkap Polres Lebak

Untuk mencapai target itu, pihaknya akan bekerja keras meningkatkan produksi beras dengan melibatkan pemangku kepentingan dan kelompok tani.

Selama ini Lebak merupakan salah satu produsen beras nasional.

BACA JUGA:  Polisi Beber Kronologi Kasus Pembunuhan 2 Orang di Lebak

Pada 2022, Lebak memproduksi sebanyak 330.000 ton beras hingga surplus 12 bulan untuk penduduk 1,3 juta jiwa.

Kini warga Lebak mengonsumsi rata-rata 148.497 per tahun atau 12.375 ton per bulan.

BACA JUGA:  Andalkan Bantuan untuk Nelayan, Pemkab Lebak Targetkan 3.700 Ton Ikan Tangkap

Sehingga produksi beras di Lebak pun selalu surplus.

Bahkan, Lebak dapat memasok beras ke Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Lampung.

"Kami mendorong petani agar terus meningkatkan produksi pangan guna mendongkrak pendapatan ekonomi petani," tuturnya.

Untuk meningkatkan produksi beras, pihaknya mendorong para petani mempercepat tanam dari 2 kali panen menjadi panen 3 kali musim dalam setahun.

Sebelumnya, para petani di Lebak hanya melakukan 2 kali tanam akibat kesulitan pasokan air.

Namun, saat ini hampir di seluruh daerah sudah memiliki irigasi teknis, semi teknis dan irigasi daerah.

Selain itu, ada juga pompanisasi dengan menyedot air sungai maupun sumber mata air di lokasi areal persawatan yang kesulitan air.

Pihaknya, juga mendorong petani untuk melakukan gerakan tanam dengan menggunakan traktor.

Rahmat memperkirakan 60-70 persen petani memiliki alat sarana pertanian (alsintan).

"Kita berharap petani bisa menggunakan alsintan untuk percepatan tanam, sehingga dapat meningkatkan produksi pangan juga ekonomi petani menjadi lebih baik," katanya.

Pihaknya juga mengimbau agar petani dapat menjual gabah dalam bentuk beras untuk mendapat untung besar.

Pasalnya, selama ini banyak petani yang menjual dalam bentuk gabah ke tengkulak maupun penampung saat musim panen.

Akibatnya, harga gabah selalu anjlok karena permainan spekulan tersebut.

"Kami minta tidak menjual gabah, tetapi menjual dalam bentuk beras sehingga dapat memenuhi pasar lokal," tutupnya. (Antara)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN