GenPI.co Banten - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, disebut memiliki sejumlah program peningkatan produksi tangkapan ikan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, Winda Triana di Lebak, Jumat (13/1).
Program bantuan tersebut, berupa perlengkapan alat tangkap dan armada kapal di atas bobot 12 grosson (GT).
Menurutnya, nelayan dapat mencari ikan ke tengah laut dengan daya jelajah hingga 60 mil dari pantai dengan kapal di atas 12 GT.
“Penangkapan di tengah laut itu, tentu mendorong peningkatan produksi tangkapan ikan,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan sarana alat tangkap seperti jaring rampus, pancing tonda, gillnet millennium, dan jaring muroami.
"Dengan adanya bantuan itu maka produksi tangkapan meningkat," katanya.
Karena itu, sebanyak 3.700 ton ikan tangkap ditargetkan dapat diproduksi pada 2023.
"Kami bekerja keras untuk mencapai target ikan tangkap di 11 Tempat Pelelangan Ikan (TPI)," kata Winda.
Menurutnya, mutu dan kualitas ikan-ikan di selatan Banten atau Samudera Hindia memiliki nilai jual yang tinggi.
Selain itu, populasi ikan tersebut juga memiliki produksi yang cukup melimpah.
Mayoritas populasi di perairan Samudera Hindia berjenis ikan besar, seperti tuna, marlin, dan layur.
Selain itu, ada juga tangkapan cangkalang, kembung, tongkol, lobster, dan sidat.
Bahkan, Winda menyebut jika saat ini tangkapan ikan tuna dan cakalang sedang berlimpah.
"Produksi tangkapan berkisar antara 300-400 ton per bulan dengan perguliran ekonomi hingga belasan miliar," sebutnya.
Untuk informasi, konsumsi ikan rata-rata nasional mencapai 36,27 kilogram per kapita per tahun.
Sedangkan konsumsi ikan di Kabupaten Lebak mencapai 20,15 kilogram per kapita per tahun. (Antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News