GenPI.co Banten - Seluas 24 hektare area sawah di Kabupaten Tangerang, Banten, terendam banjir akibat tingginya curah hujan yang disusul meluapnya sungai.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika di Tangerang, Jumat (6/1).
"Untuk yang terdata ada 24 hektare. Tapi kemungkinan masih ada beberapa wilayah di kecamatan yang terkena banjir," ujarnya.
Asep menyebut, sawah yang terendam tersebut berada di 2 kecamatan dengan 4 desa.
Seperti di Kecamatan Kresek, Desa Koper seluas 5 hektare dan Desa Pasir Ampo 8 hektare.
"Sedangkan di Kecamatan Jayanti yaitu di Desa Cikande seluas 5 hektare dan di Desa Pasir Gintung ada 7 hektare lahan sawah terendam banjir," katanya.
Usia tanam padi yang terendam banjir berkisar 7-20 hari setelah tanam (HST).
Sedangkan di wilayah Jayanti, usia tanam padi sekitar 20-35 HST.
"Data sementara hasil monitoring petugas kami di lapangan jumlah persawahan yang terendam banjir ada 24 hektare di wilayah Kresek dan Jayanti, laporan yang kami terima pada 3 Januari 2023," kata dia.
Sementara itu, nilai total kerugian yang diderita para petani atas banjir tersebut belum dapat dipastikan jumlahnya.
"Kalau nilai kerugian belum dapat dianalisa secara keseluruhan. Karena ada terkait perhitungan secara teknis berdasarkan musim tanam," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya sedang melakukan pendataan terhadap para petani yang menjadi korban banjir.
Sehingga bisa diketahui jumlah bantuan benih yang akan diberikan kepada para petani.
"Petugas kami baik penyuluh pertanian dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan masih melakukan pendataan dan pemantauan kondisi terkini," ujarnya.
Asep menyebut pihaknya sedang mengajukan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Banten untuk para petani yang terdampak banjir.
"Untuk bantuan, kami akan mencoba mengusulkan ke Provinsi Banten berupa benih padi sebagai pengganti rugi," kata Asep. (Antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News