GenPI.co Banten - Persediaan gabah kering di Provinsi Banten dipastikan sangat mencukupi untuk kebutuhan masyarakat hingga awal 2023.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M. Tauchid di Serang, Kamis (29/12).
Agus menyatakan, persediaan gabah kering hingga akhir 2022 mencapai 7.225 ton.
"Jumlah stok tersebut belum termasuk beberapa daerah menghadapi masa panen," katanya di Serang, Kamis.
Pihaknya mencatat produksi 98 ribu ton gabah kering panen di Banten pada 2022.
Jumlah tersebut naik dari 1.603 ton pada 2021 menjadi 1.725 ton pada 2022 atau meningkat 10,83 persen.
"Kami juga sudah siap memasok Bulog sebanyak 3.715 ton dengan harga pembelian yang sekarang berlaku,” kata Agus.
Bahkan, Banten juga memiliki potensi panen padi hingga 512 ribu ton pada Januari 2023.
"Sebentar lagi panen raya akhir pada Januari 2023 sekitar 512 ribu ton, paling lambat awal Februari 2023," kata Agus.
Meski demikian, Agus mengakui jika saat ini produksi gabah petani di Banten masih dikuasai oleh para pengusaha besar.
Para pengusaha tersebut menjual produksi beras dari Banten ke daerah lain di Indonesia.
"Harga trend beras selalu menguntungkan petani. Tidak ada harga gabah turun setahun terakhir ini, " kata Agus.
Selain itu, pihaknya juga siap mengantisipasi musim hujan melalui sistem pola tanam lebih awal.
Menurutnya, penggunaan sistem tersebut dilakukan agar tidak mengganggu produksi gabah di Banten pada tahun selanjutnya.
"Kalau memang ada yang gagal panen atau puso, kita siap mengganti benih bagi petani yang terkena banjir," tutup Agus. (Antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News