Dilanda Cuaca Buruk, Nelayan di Pesisir Utara dan Selatan Banten Menganggur

30 Desember 2022 00:00

GenPI.co Banten - Para nelayan di pesisir utara dan selatan Banten menganggur sejak sepekan terakhir.

Mereka tidak melaut akibat gelombang tinggi disertai angin kencang di pesisir utara dan selatan Banten.

Hal itu disampaikan Ano, seorang nelayan di Teluk 1 Labuan, Pandeglang, Kamis (29/12).

BACA JUGA:  BMKG: 8 Wilayah di Banten Bakal Dilanda Cuaca Ekstrem

"Kami tidak berani melaut karena cuaca sangat membahayakan keselamatan jiwa," kata Ano.

Ano mengatakan, mayoritas nelayan menggunakan perahu kecil.

BACA JUGA:  BMKG: Sebagian Besar Wilayah Banten Bakal Dilanda Cuaca Ekstrem

Sehingga berpotensi terjadi kecelakaan laut saat gelombang mencapai 2,5 meter dengan kecepatan angin 35 knot/jam.

"Kami lebih baik menganggur, karena cuaca kurang bersahabat itu dan bisa mengalami kecelakaan laut," kata Ano.

BACA JUGA:  Ada Cuaca Ekstrem di Merak-Bakauheni, Nelayan Diminta Waspada

Sumardi, nelayan lainnya juga mengungkapkan jika tidak adanya tangkapan ikan membuat para nelayan memutuskan untuk tidak melaut.

"Kami selama sepekan terakhir tidak melaut, karena cuaca buruk itu," katanya.

Sementara itu, sebanyak 3.600 nelayan yang tersebar di 11 tempat pelelangan ikan (TPI) Kabupaten Lebak, juga memutuskan untuk tidak melaut akibat cuaca buruk.

Hal itu disampaikan Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, Ahmad Hadi.

Hadi menyebut, para nelayan yang tidak melaut memutuskan untuk memperbaiki alat tangkap.

Bahkan, di antaranya beralih profesi sebagai pengemudi ojek, sopir angkot, dan berdagang.

"Kami mengimbau nelayan agar tidak melaut, karena cukup membahayakan keselamatan jiwa," katanya. (Antara)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN