Ada Gelombang Tinggi di Selat Sunda, Warga Lebak Diminta Tak Beraktivitas

04 November 2022 10:00

GenPI.co Banten - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan jika gelombang tinggi di Selat Sunda bagian Selatan pada 3-4 November mencapai 2,5-4,0 meter.

Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di pesisir selatan Kabupaten Lebak, Banten, diminta untuk waspada potensi gelombang tinggi dan angin kencang.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama di Lebak, Kamis (3/11).

BACA JUGA:  Diterpa Angin Kencang, 5 Rumah dan 1 Masjid di Lebak Rusak Parah

"Kami telah menyampaikan peringatan kewaspadaan kepada warga, pengelola wisata, nelayan, pelaku pelayaran bahwa gelombang tinggi di laut Selat Sunda bagian selatan berpeluang mencapai 2,5-4,0 meter," ujarnya.

Menurut Febby, potensi gelombang tinggi tersebut bisa mengakibatkan kecelakaan laut.

BACA JUGA:  Ada Potensi Hujan dan Angin Kencang, Warga Lebak Diminta Waspada

"Kami minta warga, nelayan, wisatawan dan pelaku pelayaran agar mematuhi aturan itu sehingga tidak menyebabkan kecelakaan laut," kita menjelaskan.

Peringatan tersebut ditujukan untuk warga di pesisir Pantai Binuangeun, Tanjung Panto, Suka Hujan, Bagedur, Cihara, Panggarangan, Bayah, Pulomanuk dan Sawarna.

BACA JUGA:  Dilanda Bencana Alam Sejak Januari, Lebak Alami Kerugian Rp 37 Miliar

Pihaknya pun mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak berenang dan memancing.

Pasalnya, Selat Sunda bagian Selatan yang berhadapan dengan Samudera Hindia dikenal memiliki gelombang tinggi serta membahayakan warga dan wisatawan.

"Pengalaman warga dan wisatawan yang mengalami kecelakaan laut akibat terseret gelombang tinggi itu," katanya.

Akibat gelombang tinggi disertai angin kencang, sejumlah objek wisata di pesisir Selat Sunda bagian Selatan pun tampak sepi dan tidak ada aktivitas.

Hal itu disampaikan Sulaeman, seorang petugas wisata pesisir laut Selat Sunda bagian selatan di Kecamatan Cihara, Lebak.

“Kami melarang wisatawan dan warga melakukan aktivitas di sekitar pantai, karena gelombang tinggi dan bisa menimbulkan kecelakaan laut,” kata Sulaeman. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN